SATELITNEWS.ID, BENDA—Aksi unjukrasa warga Pajang Kecamatan Benda Kota Tangerang menuntut pembangunan akses jalan yang terputus akibat pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) akhir pekan lalu berbuah positif. Pemkot Tangerang kemarin (12/2) menggelar rapat koordinasi masalah banjir dampak pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran di aula Kantor Kecamatan Benda.
Rakor yang dipimpin Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin itu dihadiri seluruh lurah se-Kecamatan Benda, PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC), Dinas PUPR dan Bappeda Kota Tangerang. Rakor membahas persoalan terkait sejumlah dampak pembangunan jalan tol yang salah satunya mengakibatkan banjir di beberapa titik wilayah Benda.
Sachrudin menjelaskan dampak dari pembangunan jalan tol memang mengakibatkan saluran di lingkungan-lingkungan warga menjadi tersumbat sehingga beberapa wilayah tergenang banjir seperti di RW 01, 03, 04, dan 08 Kelurahan Pajang.
“Inilah yang menyebabkan lingkungan-lingkungan di sekitar jalan tol menjadi tersumbat karena tertutup dan terhalang sisa-sisa proyek sehingga air tidak bisa mengalir,” ucap Wakil.
Oleh karenanya, Pemkot meminta pihak kontraktor Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran dalam hal ini PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC), untuk melakukan perbaikan. “Saluran-saluran yang kemarin tersumbat selama konstruksi akan disodetkan sementara hingga saluran permanen dibuat,” jelas Wakil.
“Karena dari pihak kami sendiri, Pemkot Tangerang sudah menerjunkan pompa air mobile saat banjir terjadi. Untuk itu saat ini, kami meminta tindaklanjut dari JKC untuk mengatasi masalah yang terjadi,” sambungnya.
Warga juga meminta pihak JKC mengganti lampu penerangan jalan yang terpaksa diputus oleh pengembang karena dinilai menghalangi jalannya proyek. Selain itu, masyarakat Benda juga meminta Jalan Gelora dibuatkan box culvert agar warga tetap bisa hilir mudik menjalankan aktivitasnya. Sebab jalan tersebut menjadi akses menuju sekolah, masjid, pesantren dan di lintasi tiga kelurahan yaitu Belendung, Jurumudi dan Pajang.
Direktur Utama PT Jasamarga Kunciran Cengkareng, Agus Suharjanto, berjanji untuk menyelesaikan hal-hal yang dirasa menimbulkan permasalahan di masyarakat yang tinggal di sekitar proyek. “Demi kebaikan masyarakat dan suksesnya pembangunan nasional,” ucap Agus.
Dirinya mengaku, JKC akan terbuka dengan Pemkot untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam proses pembangunan dan segera menindaklanjutinya.
“Kami siap untuk berkoordinasi dengan Pemkot untuk mencari solusi terbaik, semua sudah ditampung segera kita cek dan tindaklanjuti,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda, Kota Tangerang menggelar aksi unjukrasa, Sabtu (8/2). Demo yang mereka lakukan dilatarbelakangi belum adanya sarana penyambung akses yang telah terputus akibat pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Mereka menuntut diberikan jalan alternatif sebagai penyambung lintasan yang terputus akibat proyek tersebut. Tuntutan tersebut ditujukan kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) serta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebagai pelaksana proyek.
“Kami minta segera dibangun jalan terowongan, untuk jalan utama warga menuju sekolah dan tempat kerja,” ungkap Rosidi, kordinator aksi yang berlangsung di lokasi proyek wilayah RW 04 Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Sejak proyek tersebut berjalan menurut Rosidi, akses warga menjadi terputus karena terbelah pembangunan Tol JORR. Sehingga kegiatan tersebut berimbas pada aktifitas warga sehari-hari.
Lurah Pajang, Sahban Kuryadinata mengaku sudah beberapa kali melakukan pendekatan agar dapat menempuh jalan musyawarah antara masyarakat dan pihak-pihak terkait. Namun, hingga kemarin belum ada pertemuan kedua belah pihak untuk melakukan musyawarah dan mencari jalan tengahnya.
“Warga ingin diberikan akses penyambung berupa jalan bawah tanah atau underpass. Tapi belum dapat kesepakatan,” katanya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post