SATELITNEWS.ID, LEBAK–Proses pencarian korban longsor di Cikatumbiri, Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak terkendala medan dan cuaca ekstrem. Tim Search and Rescue (SAR) bersama masyarakat memperluas areal pencarian dengan menyusuri Sungai Cimadur untuk mencari dua orang korban, yakni atas nama Mahmudin (44) dan Rudi (37).
Kepala Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber, Jaro Asid saat dihubungi melalui telepon selulernya menyatakan, proses pencarian sampai saat ini terus dilakukan bersama tim SAR dan masyarakat setempat. Pencarian dengan menyusuri Sungai Cimadur. Karena, dua korban yang masih hilang diduga terseret longsor dan terbawa arus Sungai Cimadur.
“Ya, sampai hari ini (kemarin) dua korban tertimbun longsor belum ditemukan. Operasi SAR terus dilakukan walaupun terkendala medan dan cuaca,” kata Jaro Asid, kemarin.
Enam warga asal Citorek sedang beristirahat dan berteduh ketika hujan mengguyur kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Tiba-tiba tebing di dekat mereka berteduh longsor, sehingga membuat enam orang tersebut terseret dan sebagian tertimbun. Empat orang sudah ditemukan, sedangkan dua orang masih hilang.
“Harapannya, para korban yang hilang cepat ditemukan. Kasihan juga tim SAR dan masyarakat yang terus berjuang mencari korban dalam cuaca yang tidak menentu,” terangnya.
Kepala Seksi Observasi dan Pengawasan TNGHS Wilayah I Lebak Siswoyo membenarkan, hujan dan jarak tempuh yang berat menjadi kendala dalam proses pencarian korban longsor. Tim SAR kini memfokuskan pencarian di daerah aliran sungai (DAS) Cimadur. Karena, diduga kuat dua korban yang belum ditemukan terseret arus sungai. Apalagi, awal pekan lalu ditemukan potongan tangan yang diduga milik salah satu korban longsor di muara sungai Cimadur di Bayah Timur.
“Perkembangan terkini dari lapangan, hari Jumat ini pencarian difokuskan menyusuri daerah aliran sungai Cimadur,” katanya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post