SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Untuk mencegah bantuan tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dengan yang lainnya, Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang mengeluarkan inovasi baru dengan membuat Kartu Berkah. Kartu itu nantinya untuk mengcover kesehatan warga misikin yang belum tercover oleh bantuan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, Nuriah mengatakan, Kartu Berkah yang digagas pihaknya itu, bagian dari penjabaran untuk menjamin orang-orang miskin yang belum tercover oleh bantuan jaminan kesehatan Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Selama ini ungkap Nuriah, di Kabupaten Pandeglang warga menggunakan Surat Keterangan Miskin (SKM) agar mendapatkan fasilitas kesehatan gratis. Namun kerap terjadi tidak tepat sasaran, maka saat ini pihaknya melakukan penertiban dengan membuat Kartu Berkah untuk mengantisipasi.
“Data yang digunakan untuk membuat Kartu Berkah agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan bantuan lain atau double bantuan, kami ambil hasil dari musyawarah Desa 1 September lalu, dan diinput ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Makanya hal ini perlu sekali diperhatikan,” kata Nuriah, Selasa (15/12).
Lanjut mantan Camat Cimanuk ini, bagi warga yang benar-benar miskin saat ini bakal tertib ketika hendak berobat ke rumah sakit. Sehingga, tidak lagi bisa tiba-tiba dan tidak bisa membayar langsung dibuatkan SKM.
“Misalkan gujug-gujug (tiba-tiba) ke rumah sakit tidak bisa bayar, langsung membuat SKM. Sekarang tidak bakal bisa begitu. Karena saat ini datanya sudah ada dan tertib, sehingga wajib memakai Kartu Berkah yang kami buat,” jelasnya.
Adapun soal anggaran jaminan kesehatan dalam Kartu Berkah kata Nuriah, bakal menggunakan anggaran Tidak Terduga (TT) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pandeglang. Menurutnya, kurang lebih sekitar sebesar Rp2,5 miliar.
“Jumlah Kartu Berkah atau penerimanya bakal kami sesuaikan dengan anggaran yang tersedia di APBD Pandeglang. Jadi jangan sampai uangnya hanya sekitar Rp2,5 miliar, tapi kuotanya membludak. Tetap harus disesuaikan dengan kondisi keuangan,” jelasnya lagi.
Nuriah menambahkan, bahwa realisasi bisa digunakannya Kartu Berkah tersebut pada tahun 2021 mendatang. Namun untuk kartunya bakal dicetak pada akhir tahun 2020 ini.
“Kartunya dicetak sekarang (tahun ini), namun bisa digunakannya untuk tahun depan. Dan tahun 2021 itu sudah tertata rapih, sehingga tidak ada lagi yang namanya miskin mendadak,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menegaskan, Kartu Berkah yang bakal diluncurkan Pemkab melalui Dinsos Pandeglang itu, khusus membantu warga miskin. Kartu itu dibuat untuk mengcover atau menjamin kesehatan warga miskin.
“Kehadiran Kartu Berkah dapat membantu warga miskin yang tidak ter-cover oleh jaminan kesehatan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi. Kartu Berkah itu nantinya dapat digunakan untuk memenuhi berobat di kala warga tidak mampu sakit,” jelasnya.
Irna menjamin, Pemkab Pandeglang bakal terus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam memberikan pelayanan. “Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam menurunkan angka kemiskinan, dan Alhamdulillah pada tahun 2020 angka kemiskinan telah mengalami penurunan. Semoga kedepan angka kemiskinan ini terus turun,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post