SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG–Sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) warga Kampung Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong, memilih pulang kampung dan membuat hunian sementara (huntara) sebagai tempat tinggalnya. Hal tersebut dilakukan lantaran selama tinggal di pengungsian mereka mengaku tidak betah dan khawatir benda berharga miliknya dijamah orang yang tidak bertanggung jawab.
Kampung Cigobang, salahsatu kampung yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di enam kecamatan, Rabu (1/1) lalu. Mereka terpaksa mengungsi atau diungsikan pemerintah daerah ke Dodiklatpur Rindam III Siliwangi di Desa Ciuyah, Kecamatan Sajira guna kepentingan kesehatan dan keselamatanya.
Ternyata, lambat laun para pengungsi merasa bosan dan timbul ketidakbetahan karena tanpa adanya aktifitas yang seperti mereka lakukan seperti halnya bercocok taman dan yang lainnya.”Di luar dugaan mereka (pengungsi-red) satu persatu (KK-red) pulang ke kampung halamannya dan mendirikan huntara. Jadi total ada 80 KK sudah pulang ke kampung halamannya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Kaprawi kepada Satelit News, kemarin.
Pasca pulahan KK warga Cigobang pulang kampung, menurut Kaprawi langsung mendapat respon dari pemerintah daerah khsususnya Bupati Lebak. Bahkan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya beserta jajarannya langsung turun ke lokasi untuk memastikan kondisi mereka.”Kita sudah ke lokasi dan mengecek kondisi mereka di kampung halamannya. Semuanya dalam kondisi baik,” ujar Kaprawi.
Kaprawi menyebut, setelah dilakukan percakapan dengan warga Kampung Cigobang, mereka kebanyakan mengaku tidak betah di pengungsian dan lebih betah di kampung halaman. Tidak hanya itu, warga Cigobang juga mengkhawatirkan akan benda berharganya.”Kita memakluminya, karena kita ketahui keseharian mereka bercocok taman. Jadi wajar tidak betah berada di pengungsian,” katanya.
Untuk memastikan kebutuhan logistiknya, Pemda Lebak terus mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi yang dimaksud agar kebutuhan warga setempat bisa tercukupi.”Untuk logistik kita disitibusikan, tapi sesuai perintah dan warga setempat tidak memerlukan dapur umum maka di lokasi tidak ada dapur umum karena mereka menginginkan masak sendiri,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Madlias.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya tidak mempersoalkan warga Kampung Cigobang pulang kampung. Namun, untuk memastikan kondisi kesehatannya Iti meminta Dinas Kesehatan untuk mendiri posko kesehatan di kampung setempat. Tidak hanya pada Dinkes Lebak, Iti juga meminta kepada Pemerintah Desa (Pemdes) untuk memastikan kebutuhan mulai dari pangan, sekolah , pakaian dan sebagainya.
”Ya sudah nggak apa–apa kalau warga mau tingga di sini (Cigbang-red). Tapi tolong kepada ibu hamil dan lansia untuk tetap tinggal dipengungsian untuk menghindari hal yang tidak diingingkan, sampai hunia tetap (huntap) nya kami bangun,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post