SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memastikan sebanyak 13 rumah di Kampung Cikapol, Desa Karangnunggal, Kecamatan Cirinten yang rusak berat akibat fenomena pergerakan tanah akan direlokasi. Anggarannya mencapai Rp195 juta dari Bantuan Tidak Terduga (BTT).
Belasan rumah yang dipastikan direlokasi ke tempat lebih aman, setelah wilayah setempat mengalami fenomena pergerakan tanah yang merusak rumah – rumah warga setempat belum lama ini usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan sedang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pergerakan tanah yang sampai saat ini terus terjadi membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, harus bertindak cepat untuk menanggulanginya agar tidak ada korban jiwa dikemudian hari.
“Pasti (direlokasi), karena lahan yang sekarang ditempati warga sudah tidak layak ditempati. Apalagi saat ini pergerakan tanah yang terus terjadi khawatir dapat mengancam keselamatan jiwa warga setempat,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama, kepada Satelit News, kemarin.
Febby menjelaskan, rencana relokasi begitupun anggarannya ini sudah melalui koordinasi baik dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Dede Jaelani, serta Dinas Lingkungan Hidup Lebak. Artinya, sudah sesuai tahapan dan analisa.
“Anggaranya melalui BTT dengan nilai masing-masing rumah Rp15 juta. Tapi anggarannya belum disalurkan karena informasinya akan ada relawan yang membangun rumah-rumah warga yang terdampak bencana tersebut. Tapi, tetap anggaran ini untuk antisipasi jika relawann tersebut tidak jadi, kita langsung salurkan,” ujarnya.
Sementara status lahan yang nantinya untuk dijadikan relokasi, kata Febby itu menggunakan lahan warga setempat yang mau untuk dijadikan permukiman baru yang terdampak bencana tersebut.
“Lahan yang diperuntukkan untuk relokasi itu sifatnya barter dengan lahan milik ketua RT setempat. Jadi, lahan milik RT yang ada itu nantinya akan ditempati oleh warga yang sekarang terdampak pergerakan tanah, dan tanah ( sekarang pergerakan tanah) itu nantinya milik pak RT, luas wilayahnya sama dan lokasinya dipastikan aman,” terang Febby.
Bahkan kemarin, Febby menambahkan anggota kembali ke lokasi untuk memantau kondisi terkini serta memasang tenda pengungsi. Sebab, sampai hari ini cuaca ekstrim masih melanda sejumlah wilayah Kabupaten Lebak.
“Berdasarkan laporan Relawan BPBD setempat, cuaca ekstrem masih melanda bahkan pergerakan tanah terus terjadi walapun tidak terlalu intens,” katanya. “Untuk bantuan logistik, sampai saat ini terus dipantau dan didistribusikan agar masyarakat terdampak tersebut bisa terbantu,” tandasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post