SATELITNEWS.ID, BANDARA—Pemerintah mulai mewajibkan rapid tes antigen untuk perjalanan orang keluar kota yang menggunakan pesawat. Kebijakan ini sudah diterapkan mulai kemarin demi menekan lonjakan kasus Covid-19.
Seperti yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Sejumlah calon penumpang mengaku terkejut dengan kewajiban ini Lantaran minimnya sosialisasi pemberlakukan aturan tersebut.
Pantauan Satelit News, puluhan calon penumpang maskapai berkumpul di area Airport Health Center untuk menjalani rapid tes antigen sebagai syarat menggunalan jasa penerbangan di Bandara Soetta. Area tes yang disediakan PT Angkasa Pura II berbentuk food truck.
Terdapat sekira delapan food truck yang disediakan untuk warga menjalani rapid tes antibodi maupun PCR yang salah satu diantaranya disiapkan untuk ruang pendaftaran dan pembayaran. Puluhan warga yang mengantre untuk menjalani tes masuk satu per satu ke ruang test. Para petugas juga bersiaga dengan menggunakan APD lengkap.
Salah satu warga Bogor, Ela mengatakan, pihaknya baru mengetahui informasi tersebut dari sepupunya. Alhasil, dia pun terpaksa mengeluarkan anggaran tambahan untuk melakukan rapid tes antigen. “Awalnya saya mau berangkat ke Bali Jumat (18/12) karena ini saya memutuskan untuk berangkat hari ini,” ujarnya Kamis, (17/12).
Ia bahkan mengaku sudah menjalani rapid tes antibodi sehari sebelum berangkat ke Bandara Soetta. Sehingga, dia kecewa karena rapid tes yang sebelumnya telah dia jalani menjadi sia-sia.
“Kemarin (Rabu/16/12) saya sudah rapid tes antibodi dan hasilnya non reaktif, kalau begini kan saya harus rapid lagi. Saya sih enggak masalah mengeluarkan uang untuk rapid lagi, tapi harusnya sosialisasinya harus dilakukan lebih gencar lagi agar warga tahu,” ujarnya. “Untung saya masih keburu untuk rapid lagi, kalau misal waktunya tidak cukup kan sayang tiketnya hangus,” imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan Gilang, ia mengaku tidak keberatan jika diberlakukan rapid tes antigen. “Yang harus dievaluasi soal sosialisasinya, kalau biaya rapid testnya sih enggak membebani,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, semakin lengkapnya tes Covid-19 di Airport Health Center bertujuan untuk mendukung transportasi udara yang sehat dan aman di tanah air.
“Tujuan utama Airport Health Center di Bandara PT Angkasa Pura II adalah mendukung penumpang pesawat memenuhi protokol kesehatan untuk memastikan penerbangan yang sehat, dengan menyediakan tes Covid-19 yang lengkap. Bandara-bandara PT Angkasa Pura II kini fokus pada tiga hal yakni aspek operasional dan keamanan, lalu pelayanan, dan kesehatan,” jelas Awaluddin.
Di Bandara Soekarno-Hatta, layanan tes Covid-19 yakni PCR tes, rapid tes antigen dan rapid tes antibodi tersedia di Airport Health Center yang berlokasi di SMMILE Center Terminal 3 dengan jam operasional 24 jam.
Aiport Health Center di bandara PT Angkasa Pura II dioperasikan oleh Farmalab. Hasil PCR test di Airport Health Center SMMILE Center Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dapat diketahui dalam waktu 15 menit dengan biaya Rp1,385 juta, dan dalam 24 jam dengan biaya Rp 885 ribu. Sementara itu, hasil rapid tes antigen dapat diketahui dalam 15 menit dengan biaya Rp 385 ribu. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post