SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Asri, bersih dan nyaman. Begitulah yang dapat dirasakan ketika bertandang ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Cibodas. Hampir tak terlihat sampah di sudut sekolah. Terlebih, sekolah bertingkat tiga ini fokus dalam menerapkan pelestarian lingkungan hidup.
Terdapat banyak jenis tumbuhan yang ditanam di sekolah ini. Mulai tanaman pangan hingga hiasan. Seperti bayam, kangkung, buah jambu, kedondong, sawo dan mangga. Serta tanaman obat seperti jahe dan temulawak.
Dalam memberdayakannya, pihak sekolah menggunakan metode tanam hidroponik untuk memanfaatkan lahan sempit. Terdapat pula green house atau rumah kaca yang di dalamnya ditanami berbagai jenis tumbuhan.
Kepala SDN 8 Cibodas, Sri Muniati mengatakan pihaknya memang konsen dalam melakukan pelestarian hidup. Sebab, disadari bahwa program ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia. “Total ada 150 lebih jenis tanaman yang kita tanam. Selain itu, ini sebagai program ketahanan pangan kita,” ujarnya kepada Satelit News, Jumat, (17/12).
Selain itu, pihak sekolah juga memelihara sejumlah ikan, seperti mas dan mujair. “Ini ketahanan pangan, nanti kalau sudah panen bisa kita konsumsi sendiri sebagian kiat berikan ke masyarakat,” imbuh Sri.
Kemudian, sekolah dengan 325 peserta didik ini juga melakukan upaya dalam menekan produksi sampah di lingkupnya. Yakni dengan menggaungkan program daur ulang sampah. Ada tiga jenis sampah yang diolah yu yakni organik, non arganik dan logam.
“Itu kita kumpulkan di bank sampah sampah plastik, kertas dan logam. Sampah plastik dan kertas kita jadikan kerajinan tangan. Sementara logam kita kumpulkan dan dijual atau dikasih ke masyarakat,” ungkap Sri.
“Kita juga buat kompos dari sampah organik yang kita diamkan selama satu bulan. Untuk kebutuhan sekolah juga,” tambah Sri.
Edukasi pihak sekolah ke peserta didik untuk tidak membuang sampah sembarangan juga tidak hanya dilakukan dengan selogan dan teguran saja. Seperti di kantin, sekolah tidak menyediakan wadah. Bila ingin membeli makanan murid diwajibkan untuk membawa wadahnya sendiri. “Dengan begitu tidak ada sampah di sekolah kita,” kata Sri.
Dalam realisasi program pelestarian lingkungan ini kata Sri pihaknya melibatkan seluruh warga sekolah. Sehingga, dapat meningkatkan sikap individu dalam melestarikan lingkungan, sehingga sangat berguna untuk meningkatkan tindakan positif terhadap masyarakat. “Ini untuk ked epannya menyadarkan peserta didik sedari diri bahwa melestarikan lingkungan hidup itu sangat penting,” jelas Sri.
Dalam program ini sebenarnya tedapat penghargaan Adiwiyata. Adiwiyata merupakan sebuah program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma. Serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk Cita-cita pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup. “Harapan sebenernya gini untuk menjadi juara harapan memang tapi yang terpenting menciptakan lingkungan yang bersih dan bermanfaat,” kata Sri. (Irfan/dm)
Diskusi tentang ini post