SATELITNEWS.ID, BANDARA—Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Tangerang bakal lebih memperketat pengawasan terhadap calon penumpang. Selain ditemukan 80 calon penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai rapid test antigen pada arus liburan kemarin, adanya virus Covid-19 varian baru membuat bandara terbesar di Indonesia itu bakal meningkatkan proteksi terhadap penumpang, terutama yang berasal dari luar negeri.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soetta, Darmawali Handoko mengatakan, pengawasan ketat bagi penumpang pesawat mengingat varian baru virus Covid-19 tersebut dapat menyebabkan penularan lebih cepat.
“Terkait dengan adanya varian baru virus Covid-19, pihak AP II dan KKP Bandara Soetta saat ini berupaya meningkatkan proteksi dan pengawasan lebih ketat terhadap seluruh penumpang penerbangan dari luar negeri, Khusus penumpang yang berasal dari Inggris baik langsung maupun transit juga tidak boleh diperkenankan masuk ke Indonesia. Hal ini sesuai dengan adendum Surat Edaran Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2020,” ungkapnya Minggu (27/12).
Dalam upaya memperketat masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia agar tidak membawa penyakit baru ke Indonesia, pihaknya juga memberlakukan aturan ketat terhadap penumpang berkewarga negaraan asing yang masuk ke Indonesia.
“Peraturannya, seluruh warga negara asing (WNA) maupun WN Indonesia yang datang dari Eropa dan Australia harus menunjukkan 2×24 jam hasil PCR negatif sebelum keberangkatan. Selain itu, pada waktu kedatangan akan dilakukan pemeriksaan PCR kemudian dilakukan karantina 5 hari. Dan sesudah melakukan karantina 5 hari harus dilakukan PCR ulang,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan PT Angkasa Pura II Muhammad Wasid mengatakan, pihaknya menemukan 80 calon penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu merupakan 0,8 persen dari 10.151 penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di Bandara Soetta saat menjalani rapid test antigen di Bandara Soetta pada Kamis (24/12) lalu.
“Kalau kita hitung kurang lebih ada 0,8 persen yang positif. Artinya jumlah penumpang yang positif sekira 70-80 penumpang,” ujarnya, Sabtu, (27/12).
Untuk alur penanganan penumpang yang positif, lanjut Wasid, akan diterapkan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Kimia Farma dan Farmalab. Berdasarkan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno-Hatta, calon penumpang yang positif Covid-19 diwajibkan mengisolasi mandiri. “Kemudian pengecekan lanjut ke pelayanan kesehatan yang ditunjuk pemerintah untuk Swab PCR,” ungkapnya.
Wasid juga memastikan penumpang yang positif Covid-19 tidak diperbolehkan terbang untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. “Penumpang positif harus karantina mandiri dan menjalani treatment selanjutnya agar benar-benar tidak menularkan ke yang lain,” pungkasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku takjub dengan upaya yang dilakukan pengelolan Bandara Soetta untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 di musim libur Nataru ini. “Apa yang dilakukan AP II bersama KKP [Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan] dan TNI/Polri berjalan dengan baik untuk menjaga protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta. Kami meminta AP II secara konsisten meningkatkan layanan agar tidak terjadi antrean,” kata Menhub saat meninjau Airport Health Center Bandara Soetta, Sabtu (26/12).
Menhub mengapreasiasi kolaborasi antara stakeholder bandara sehingga pelaksanaan tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta berjalan lancar. Budi menuturkan, bagi calon penumpang yang diketahui hasil tesnya positif setelah diperiksa di Airport Health Center maka dapat melakukan pengembalian tiket.
“Ada beberapa yang dinyatakan positif, kami perlakukan dengan baik, maka perjalanan tidak bisa dilanjutkan. Yang bersangkutan dapat melakukan reschedule perjalanan atau mendapatkan refund dengan harga sesuai yang dibayar,” jelas Budi.
Di tempat yang sama, President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, jika diketahui terdapat calon penumpang pesawat dengan hasil tes positif maka yang bersangkutan akan diarahkan untuk menuju ruang isolasi/ruang kesehatan.
“Ketika diketahui hasil rapid test antigen dari calon penumpang pesawat adalah positif, maka paling pertama dilakukan adalah membawa yang bersangkutan keluar dari Airport Health Center untuk diarahkan ke ruang isolasi/ruang kesehatan,” katanya.
“Kemudian, koordinasi akan dilakukan dengan pihak terkait lainnya. Yang jelas, calon penumpang bersangkutan tidak diperkenankan untuk melakukan penerbangan,” tambah Awalludin.
Setelah itu, dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan di area Airport Health Center. Awaluddin mengatakan peran Airport Health Center cukup vital dalam turut serta mendukung pelaksanaan pengetesan Covid-19 di mana segmennya adalah untuk calon penumpang pesawat.
Airport Health Center di bandara-bandara PT Angkasa Pura II, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta, dikelola secara profesional oleh mitra yang memiliki kompetensi yaitu Kimia Farma dan Indofarma. Fasilitas di Airport Health Center pun memenuhi standar yang ditetapkan, seperti standar ruangan pengambilan sampel, serta penggunaan alat rapid test dan PCR test yang hanya telah mendapat izin edar dari pemerintah. “Adapun operasional Airport Health Center semakin sibuk pada arus mudik Natal 2020, seperti yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.
Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 Desember-24 Desember 2020 atau hanya dalam 7 hari telah melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 40.000 calon penumpang pesawat. Dari tes yang dilakukan tersebut ditemukan angka positivity rate sekitar 0,9%. (irfan/dm)
Diskusi tentang ini post