SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten sudah mengusulkan sebanyak 7 juta lebih tabung gas elpiji 3 Kg ke Kementerian ESDM untuk tahun 2021 mendatang. Diharapkan, pasokan tersebut mampu mencegah terjadinya kelangkaan.
Pada tahun 2020 ini, Pemkab Lebak mengusulkan penambahan tabung ke pusat dari 6,6 juta tabung. Namun oleh Kementerian ESDM hanya disetujui 5,6 juta tabung saja. Kondisi itu kemudian menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kelangkaan elpiji 3 Kg dalam beberapa pekan terakhir di bulan Desember.
“Kami mengajukan penambahan kuota dari 5 juta tabung ke 7 juta lebih sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau kuota kita sudah terpenuhi, harapannya tidak ada lagi terjadi kelangkaan di tahun depan,” kata Sekretaris Disperindag Lwbak, Orok Sukmana, belum lama ini.
Orok mengatakan, Pertamina berjanji akan mengusulkan kuota tambahan sesuai dengan kebutuhan konsumsi elpiji 3 Kg di Lebak. Agar kelangkaan elpiji bersubsidi yang diperuntukkan bagi warga berpenghasilan di bawah Rp1,5 juta tidak terulang, Orok menegaskan, harus dipastikan bahwa distribusi benar-benar tepat sasaran. “Pengawasan dan pendistribusiannya supaya tepat sasaran. Artinya, distribusi ini harus kepada keluarga yang hak,” tegas Orok.
Namun kata dia, Disperindag belum sampai menghitung berapa jumlah rumah tangga yang seharusnya tidak menggunakan elpiji bersubsidi tersebut. “Belum, kami belum sampai ke sana. Kami baru menghitung kebutuhan kita saja. Untuk keluarga miskin saja kekurangannya 2,3 juta lebih,” katanya.
Kepala Disperindag Lebak, Dedi Rahmat menambahkan sekaligus meminta kepada masyarakat yang berpenghasilan tinggi untuk menggunakan tabung berwarna ping.
“Kalau masyarakatnya sadar tidak akan terjadi kelangkaan. Makanya, saya harap khususnya berhasilan di atas Rp,1,5 juta untuk menggunakan elpiji 15 Kilogram yang berwarna ping,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post