SATELITNEWS.ID, LEBAK–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak belum bisa memastikan kapan sekolah tatap muka akan dilaksanakan. Pemerintah menunggu kebijakan Gubernur Banten terkait aktivitas tersebut.
Sebelumnya, Pemkab Lebak merencanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka digelar awal tahun 2021. Namun, rencana tersebut belum bisa direalisasikan seiring masih tingginya jumlah terkonfirmasi Covid-19.
“Kita tidak bisa membuat kebijakan sendiri dalam pelaksanaan sekolah tatap muka. Karena itu, sampai kapan sekolah daring dilaksanakan, kita belum bisa memastikan. Yang jelas, kita ikuti bagaimana kebijakan Gubernur Banten,” kata Asisten Daerah (Asda) III Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Lebak Feby Hardian Kurniawan, kemarin.
Dikatakannya, Bupati Iti Octavia Jayabaya menekankan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lebak untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi sekolah daring. Para guru diharapkan proaktif melakukan pembelajaran. Sehingga, anak-anak di rumah mengikuti KBM yang dilakukan secara virtual.
“Kita memahami kebijakan gubernur yang menunda pelaksanaan sekolah tatap muka. Apalagi di Lebak sendiri, kasus terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami kenaikan, yakni mencapai 802 orang,” paparnya.
Jika sekolah tatap muka dipaksakan, Feby khawatir akan menimbulkan klaster baru dari sekolah. Walaupun, sekolah sudah mempersiapkan fasilitas pendukung sesuai protokol kesehatan (prokes). Tapi, ketika siswa pulang, mereka dikhawatirkan akan berkerumun dan akhirnya terjadi penyebaran atau penularan.
“Kabupaten sifatnya menunggu saja. Kalau Gubernur Banten mempersilakan KBM tatap muka dibuka lagi maka kita akan laksanakan. Tentunya, dengan syarat-syarat yang ketat sesuai prokes,” katanya.
Kepala Sekolah SMKN 2 Rangkasbitung, Edi Ruslani mengatakan, tidak mempersoalkan belum digelarnya sekolah tatap muka. Walaupun demikian, sekolah yang dipimpinnya teesebut telah menyiapkan protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Kita sudah siapkan sarana prokes jika sekolah tatap muka dilaksanakan. Bahkan jarak dari bangku ke bangku pun dalam pelaksanaan KBM sudah kita atur. Tapi untuk pelaksanaannya kita juga belum tahu karena belum ada instruksi KBM tatap muka dilaksanakan,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post