SATELITNEWS.ID, BATUCEPER—Rumah Masiah yang saat ini kondisinya tidak layak akhirnya mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Rumah yang terletak di perkampungan padat penduduk di RT 01 / 04 Kelurahan Batusari ini disambangi oleh pihak kelurahan.
Kedatangan mereka adalah untuk meninjau rumah warganya yang nyaris roboh tersebut. Rencananya kediaman Masiah bakal dimasukkan ke dalam daftar penerima program bedah rumah.
“Saya kan baru dua hari tugas di sini. Ditambah kondisi pandemi yang membatasi saya untuk mengumpulkan banyak orang. Tapi waktu dapat info saya langsung kordinasi ke RT dan RW-nya,” kata Lurah Batusari, Muhammad Fahmi, Selasa (5/1).
Saat itu pihak kelurahan didampingi oleh tim tim Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Setelah meninjau lokasi pun dirinya bersama tim bakal kembali mengajukan rumah wanita yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga nyaris roboh untuk dibedah rumah.
“Saya akan fasilitasi. Kita akan kembali ajukan. Sebenarnya rumah ini sudah diajukan, tapi waktu proses verifikasinya gagal terus. Karena yang menentukan itu kan bukan kita,” ujar mantan ajudan wakil walikota ini.
Senada, BKM Kelurahan Batusari Wawan juga mengaku sudah mengajukan rumah Masiah untuk program bedah rumah. Namun tidak pernah lolos dalam proses verifikasi. “Saya udah ajuin, tapi nggak pernah lolos verifikasi. Sekarang kita udah ngajuin lagi,” katanya.
Masiah nampak bahagia kala disambangi oleh tim Kelurahan Batusari. Harapan agar rumahnya dapat direnovasi dan layak huni dalam waktu dekat ini akan terwujud.
“Alhamdulilah sudah bertahun-tahun. Teras depan saja saya kumpulin pakai duit sendiri arisan selama tiga tahun. Terima kasih buat pemerintah,” ujarnya.
Sejak ditinggal suaminya, Masiah harus memutar otak untuk menghidupi anaknya yang mengalami keterbelakangan mental. Meski harus bekerja sebagai buruh cuci, Masiah tidak mengeluh. Ia mengaku sudah terbiasa hidup susah. “Sudah biasa begini (hidup susah),” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembangunan untuk Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Tangerang, Surya Fani Silitonga mengatakan pihak Kelurahan Batusari telah berkoordinasi. Data tentang keberadaan rumah Marsiah telah terdata tinggal realisasinya saja.
Namun, kata dia hal ini terkendala dengan anggaran Perkim yang masih belum jelas. Lantaran masih bersifat perencanaan saja. Kendati bila bersifat darurat pihaknya akan mengarahkan ke Badan Amil dan Zakat Nasional (BAZNAS ) Kota Tangerang.
“Itu sementara kita bantu dengan BAZNAS kalau darurat pakai BAZNAS seadanya. Kita kan liat kemampuan BAZNAS nya mereka punya anggaran nggak. Di Batusari sudah memang mengajukan, pemilik sudah TTD. Dinas perkim sudah mengeluarkan surat rekomendasi. Nanti setelah itu kewenangannya di BAZNAS. Kalau tidak bisa ya dengan kita. Cepat atau lambat akan terealisasi,” katanya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post