SATELITNEWS.ID, SERANG–Kerjasama yang akan dilakukan oleh Pemkot Serang dengan Pemkot Tangsel terkait penampungan dan pengelolaan sampah, bukanlah sekedar kerjasama yang diharapkan akan menumbuhkan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD). Tetapi, kerjasama dalam hal saling membantu antar daerah yang berada dalam naungan Provinsi Banten.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Ipiyanto menegaskan, kerjasama yang akan dijalin tersebut tidak bertujuan utuk mendatangkan keuntungan semata, tetapi merupakan bentuk kepedulian sesama pemerintahan antar daerah.
“Harus dipahami, bahwa saat ini Tangsel sedang mengalami musibah, yaitu Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) nya longsor. Dengan adanya musibah seperti itu pemkot Tangsel meminta bantuan untuk penanganan sampah sementara kepada Pemkot Serang, sehingga kami sesama antar daerah harus saling membantu,” ucapnya.
Ia mengatakan, angka yang disebutkan mencapai 48 miliar adalah bentuk permohonan Pemkot Serang kepada Pemkot Tangsel mengenai pengelolaan sampah di TPAS Cilowong. Karena saat ini, kondisi TPAS Cilowong memiliki alat berat yang terbatas, sehingga perlu adanya tambahan alat-alat berat sebagai perlengkapan.
“Munculnya kerjasama tersebut adalah adalah untuk mengantisipasi terhadap kegiatan-kegiatan pembuangan sampah oleh kota Tangsel ke TPAS Cilowong. Karena harus ada penataan dan pengaturan yang ada di TPAS Kota Serang terkait dengan Penambahan sampah, artinya ada hal yang diluar dari kebiasaan yang sudah berjalan. Sehingga, Pemkot Serang harus melakukan penataan dan pengalokasian lahan-lahan yang diperuntukkan pembuangan sampah bagi Kota Tangsel,” tuturnya
Lebih lanjut Ia menjelaskan, hal tersebut disebut kerja sama karena nantinya akan ada yang dipertanggungjawabkan, baik oleh Pemkot Serang maupun Pemkot Tangsel. Meskipun berprinsip saling membantu, dimana saat ini TPAS Cilowong membutuhkan peralatan dan pembiayaan terkait dengan penataan, dan Pemkot Tangsel membutuhkan penampungan sementara.
“Tolong pisahkan, jadi kita bukan berbicara kepada PAD dan retrebusi saja, tetapi saling membantu satu sama lain. Sehingga yang harus dipahami saat ini bagaimana tatacara menangani TPAS itu sendiri, bagaimana dapat dikelola dan mengelola dengan baik. Artinya dengan adanya pemberian bantuan yang diberikan oleh Pemkot Tangsel kepada Pemkot serang, memberikan kemudahan bagi kami untuk dapat membantu dan mengelola lahan tersebut,” lanjutnya.
Kasi Pengelolaan Sampah pada DLH Kota Serang, Askolani, mengatakan bahwa sampai saat ini TPAS Cilowong masih mampu menampung sampah, meskipun akan ada tambahan dari Kota Tangsel. Terlebih Pemkot Serang sudah menambah lahan TPAS sebanyak dua Hektar.
“Kami akan memanfaatkan penambahan lahan tersebut untuk penambahan pembuangan sampah, jadi meskipun nanti ada tambahan dari tangsel, TPAS Cilowong masih mampu menampungnya dan itu tanpa adanya timbunan sampah,” katanya
Ia menjelaskan bahwa sampah-sampah akan diolah dengan menggunakan mesin teknologi yang mampu mengelola sebanyak 150 ton perhari. Selain itu aka nada pegiat-pegiat lingkungan yang akan mengelola sampah tersebut.
“Kami juga memfungsikan sampah disana menjadi kompos, yang selama ini sudah berjalan, sampah-sampah yang sudah lama di TPAS akan diambil dan diolah menjadi minyak. Jadi dalam hal ini kami juga memperhatikan dampak lingkungan dan sosialnya juga,” ujarnya.
Untuk meminimalisir dampak lingkungan Di TPAS Cilowong, telah disediakan mesin pengelolaan sampah yang mampu menghasilkan karbon dan asap cair, untuk menantisiasi bakteri sehingga bisa memanfaatkan untuk mengurangi bau sampah di Cilowong.
“Selama ini juga kami juga melakukan pengurugan terhadap sampah-sampah disana. Dan diatasnya kami tanami penghijauan sehingga dapat menyerap dari bau sampah itu sendiri. Kan dari karbon itu bisa digunakan untuk pertanian juga” tandasnya. (mg-01/bnn)
Diskusi tentang ini post