SATELITNEWS.ID, SEPATAN TIMUR—Toko penyalur buah busuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), di Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, diduga tidak terdaftar secara resmi.
Berdasarkan data yang diterima ada 11 agen BRILink yang tersebar dalam 8 desa di Kecamatan Sepatan Timur. Yakni Agen BRILink Rasim, Udin Haerudin, Syaripudin, Yeti, Udin PM, Suwanda, Hasanah, Abbas, Ratnasari, Yono dan Rusli
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sepatan Timur, Sarmin mengakui Toko Heriah, yang menyuplai BPNT di Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur ini, beralamat di Desa Kedaung Barat, bukan sebagai toko resmi penyalur bantuan sosial pangan dari pemerintah.
“Berdasarkan data, hanya Toko Hasanah yang tercatat sebagai Agen BRILink sebagai tempat resmi menyalurkan bantuan sosial pangan di Desa Kedaung Barat,” kata Sarmin, kepada Satelit News, Rabu (6/1).
Di tempat terpisah, saat dikonfirmasi pemilik Toko Heriah, Saparudin mengatakan, hanya dimintai pertolongan oleh Basyaruddin untuk menyimpan barang saja. Kata dia, Basyarudin merupakan Koordinator Kecamatan (Korcam) pendamping sosial PKH Kecamatan Sepatan Timur. Lanjutnya, bahwa Korcam memintanya untuk menyediakan tempat mendistribusikan bantuan sosial pangan.
“Toko saya hanya sebagai tempat sementara penyimpanan, sebelum bahan pangan diambil anak buahnya pendamping sosial dan dikirim ke penerima BPNT PKH. Misalkan malamnya barang-barang disimpan ke tempat saya, besoknya barang-barang langsung didistribusikan anak buahnya pendamping sosial PKH ke keluarga penerima manfaat program BPNT PKH,” tuturnya.
Lanjutnya, adapun bahan pangan yang disimpan di tempatnya adalah bahan pangan seperti beras, telur, buah-buahan, tahu, tempe, ayam ataupun ikan. Menurut Saprudin, dia tidak mendapatkan upah dalam hal tersebut.
“Bahkan saya tidak terima upah tempat. Saya bersedia toko saya jadi tempat penyaluran hanya karena istri saya sebagai penerima BPNT PKH,” ucapnya.
Sementara itu, Korcam Pendamping Sosial PKH Kecamatan Sepatan Timur, Basyarudin mengakui, Toko Heriah hanya sebagai tempat penitipan bantuan sosial pangan sebelum didistribusikan ke penerima BPNT PKH.
“Dulu, Toko Heriah pernah jadi elektronik warung gotong royong (e-Warong) PKH dan memiliki mesin Electronic Data Capture (EDC). Tapi sekarang mesin EDC-nya sudah ditarik. Bahkan sudah sekian lama saya usulkan ke BRI agar memberikan mesinnya lagi. Untuk sementara mesin EDC boleh minjam,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menambahkan, bahwa pihaknya sedang menyelidiki terkait adanya dugaan agen warung penyuplai BPNT yang tidak terdaftar secara resmi. “Nanti akan saya cek dulu ya,” singkat Ujat.
Sementara itu, Kordinator Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten Tangerang, Ning mengaku sudah mendengar informasi permasalahan BPNT di Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, yang dimulai adanya buah-buahan yang busuk dan adanya agen warung yang tidak terdaftar secara resmi. “Iya itu memang sudah banyak beritanya,” ucapnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post