SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Atlet Judo Banten yang sedang mempersiapkan diri menghadapi PON XX Papua, Oktober mendatang kesulitan meningkatkan kemampuannya di masa pandemi Covid-19. Saat ini, para pejudo Banten masih dalam posisi 65 persen dari yang seharusnya dicapai.
Empat pejudo Banten lebih banyak melakukan latihan mandiri walau sempat juga menjalani latihan bersama di padepokan judo Satria Benteng, Kabupaten Tangerang. Namun belakangan, seiring meningkatnya pandemi Covid-19, latihan bersama tidak bisa dilakukan penuh.
“Kami kucing-kucingan dengan ketua RT dan ketua RW di lingkungan padepokan. Jadi jadwal latihan bersamanya tidak bisa penuh. Sebelumnya, kami bisa latihan sehari tiga kali, sekarang sulit. Sehari sekali saja itu sudah bagus,”ungkap Haerviner.
Untuk bisa meningkatkan kemampuan atlet, Hareviner berupaya agar latihan mandiri yang dijalani bisa lebih optimal. Dimana latihan mandiri yang dijalani tiga atlet judo Banten yakni Dicky Zulfikar (55 kg), Nadia Husnia (57 kg) dan Amanah Nur Istiqomah di kelas (52 kg) terus ditingkatkan intensitas latihannya untuk menguatkan tubuh bagian atas dan lengan.
“Dicky dan Nadia saya berikan materi yang bertujuan bisa mendongkrak kemampuan bagian atas hingga 80 persen. Dengan begitu secara pasti kemampuan atlet secara umum juga meningkat,” beber Haerviner.
Namun saat ini untuk Isti, sapaan Amanah Nur Istiqomah, dirinya mengutamakan latihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan lengan. Hal tersebut dilakukan lantaran atlet Pelatnas ini masih dalam tahap pemulihan cedera pasca operasi lutut kiri pada Desember 2020.
“Saya fokuskan Isti lebih banyak latihan lengan, karena dia belum bisa latihan bagian bawah. Saat ini dia masih dalam proses penyembuhan dan menjalani terapi, Insya Allah dalam waktu 4 bulan dia bisa mulai latihan normal lagi,” ujar wanita yang juga wasit judo.
Keyakinan Haeviner bahwa proses kesembuhan Isti bisa sesuai harapan yakni 5 bulan sebelum pelaksanaan PON karena atlet yang juga anggota Kopassus itu ditangani oleh ahli cedera lutut di RSPAD Gatot Subroto.
“Insya Allah target medali emas masih cukup aman, tantangannya hanya bagaimana memulihkan kemampuan Isti dalam waktu lima bulan. Tapi saya optimis bisa tercapai karena kenal betul karakter Isti,” yakinnya.
Sementara terkait latihan yang dijalani pejudo kelas 63 kg yakni Syerina, Haerviner tidak terlalu khawatir. Pasalnya atlet muda Banten tersebut sekarang ini tengah mengikuti Pelatnas SEA Games di Padepokan Judo Ciloto.
“Secara rutinitas dan intensitas latihan Pelatnas dengan Pelatda pastinya lebih banyak di Pelatnas. Yang kita perlu pantau adalah periodisasi latihan agar bisa disesuaikan dengan program Pelatda,” tukasnya. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post