SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro bersilaturahmi ke kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang KH. Ues Nawawi, di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Sabtu (9/1).
Kunjungan Wahyu ke pemuka agama atau ulama di awal masa tugasnya memimpin Polresta Tangerang adalah sebagai bentuk pelaksana atau implementasi Program Rukun Ulama-Umara besutan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto.
“Ulama dan umara harus rukun, harus bersinergi sesuai dengan peran masing-masing,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, ulama dan umara sejatinya saling membutuhkan. Ulama membutuhkan umara untuk mewujudkan keteraturan, kenyamanan, dan keamanan. Sehingga masyarakat dapat melaksanakan kegiatan ibadah dengan tenang.
Pada lain sisi, umara juga membutuhkan ulama agar dapat menciptakan nilai-nilai moral atau kehidupan yang beradab. Pesan-pesan tertentu dari umara untuk masyarakat juga lebih efektif disampaikan melalui ulama.
“Oleh karena itulah, rukun ulama dengan umara menjadi penting agar dapat menjadi teladan masyarakat,” ujar Wahyu.
Wahyu pun meminta jajarannya termasuk para kapolsek untuk meningkatkan kedekatan dengan para pemuka agama. Hal itu agar terjalin kesepahaman dan kedekatan sehingga diharapkan dapat membuat masyarakat tenang dan harmonis.
“Secara prinsip, tugas ulama dan umara bisa jadi sama, yaitu menjadi pengayom masyarakat,” pungkasnya.
Selain itu, Wahyu juga melaksanakan kegiatan Saba Pesantren dengan mengunjungi Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin di Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa. Kedatangan Wahyu bertujuan untuk menggaungkan Pesantren Tangguh Covid-19. Pihaknya pun disambut para santri dan Mudir Ma’had Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin KH. Ues Nawawi.
“Kunjungan ini adalah silaturahmi kami kepada para santri dan tentu saja kepada alim ulama,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, pondok pesantren memiliki peran penting di tengah masyarakat. Dalam hal-hal tertentu, masyarakat kerap menjadikan pondok pesantren ataupun ulama sebagai rujukan.
Oleh karena itu, Wahyu berharap pondok pesantren bisa meningkatkan peran di tengah masyarakat. Peran itu diantaranya adalah turut mengajak masyarakat agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
:Saat ini masih masa pandemi. Pesantren bisa menjadi teladan agar masyarakat konsisten melaksanakan protokol kesehatan,” ujar Wahyu.
Wahyu juga berpesan agar kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren tetap mengedepankan aspek protokol kesehatan. Kata Wahyu, semua elemen pesantren wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. “Serta tidak ada kegiatan yang dapat menyebabkan kerumunan,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post