SATELITNEWS.ID, PAMULANG–Ribuan warga penerima bantuan sosial tunai (BST) tumplek di kantor Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, pada Minggu (10/01/2021) pagi. Terjadinya kerumunan itu mendapat sorotan serius dari sejumlah kalangan lantaran terjadi kerumunan saat masa pandemi Covid-19.
Membludaknya warga untuk mengantre mencairkan dana Bansos Rp300 ribu itu dikecam oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) LSM Perkota Nusantara Puji Iman Jarkasih. Menurutnya, sangat ironis sekali disaat kasus lonjakan penderita Covid-19 saat ini sedang meningkat tajam di Tangsel, akan tetapi aparatur pemerintah terkait tidak dapat memberikan contoh yang baik kepada warga masyarakatnya.
“Kami sangat mengecam keras atas kejadian membludaknya warga saat antri pencairan bantuan sosial dari kemensos di kelurahan Kedaung. Bagaimana mungkin, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah mulai hari Senin 11 hingga 25 Januari 2021 akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk wilayah Jawa-Bali. Bagaimana mungkin katanya mau menekan penyebaran Covid-19 tetapi aparatur pemerintahnya sendiri memberikan contoh yang tidak benar,” kata Puji.
Walikota Tangsel harus menegur keras aparaturnya yang bekerja tidak baik dan tidak profesional dan terkesan malah mengabaikan instruksi/Surat edaran Walikota Tangsel Nomor: 443/73/Huk/2021 tentang PPKM yang baru saja dikeluarkan tanggal, 8 Januari 2021.
Ketika dikonfirmasi, Camat Pamulang Mukroni Camat saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp-nya menyatakan bahwa pihak Kecamatan Pamulang bersama aparat Kelurahan Kedaung bersama ketua RT dan RW sebenarnya sudah membagikan jadwal dan waktu pengambilan bansos tunai tersebut kepada seluruh warga penerima bantuan.
“Kami sudah membagi menjadi empat tempat pencairan bantuan tunai tersebut, dan kami juga sudah membuat jadwal jam pengambilannya di masing-masing tempat, tapi entah mengapa masyarakat justru semua datangnya kekantor kelurahan Kedaung. Tapi kami sudah larang masyarakat yang bukan jadwal jam pengambilannya untuk keluar dari area kantor Kelurahan Kedaung,” tandas Mukroni.
Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie sudah menegur keras Camat dan Lurah bersangkutan yang tidak siap mengantisipasi kerumunan. “Iya itu sudah kita tegur lah yah Camat yang bersangkutan, Lurah yang tidak mempersiapkan, apapun alasannya pelaksanaannya tidak siap,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi, Senin (11/1).
Bahkan, Benyamin sudah menginstruksikan kepada Camat maupun Lurah untuk melakukan tracing kepada masyarakat yang berkerumun guna mendapatkan BST.
“Kemudian, saya juga sudah memintakan kepada mereka (Camat dan Lurah), untuk tracing warga yang kemarin berkumpul dalam satu minggu kedepan ini, ada enggak yang kena covid. Kalau ada yang positif tangani dengan Puskesmas,” paparnya.
Lanjutnya, terjadi kerumunan yang tidak diprediksi ini, juga disebabkan oleh adanya komunikasi yang tidak maksimal antara PT POS selaku pengirim undangan dengan perangkat di Kecamatan atau Kelurahan.
“Apapun alasannya, misalkan kerumunan kemarin itu, tidak ditangani secara cermat dan tidak dipersiapkan. Koordinasinya antara PT POS dengan perangkat Kecamatan dan Kelurahan tidak maksimal kemarin. Kita langsung evaluasi semalamnya itu,” kata Benyamin.
Terbukti menurut Benyamin, dari hasil evaluasi di wilayah Kecamatan Pamulang, penyaluran BST di Kecamatan Serpong berjalan dengan tertib dan aman.
“Nah terus kita langsung lakukan evaluasi kan, terbukti hari ini relatif lancar di Kecamatan Serpong, ini saya meninjau di beberapa kelurahan,” tuturnya.
“Kemarin itu, ditumpuk dalam satu titik, di kantor kelurahan Kedaung, Pondok Benda dan lainnya, jadi akhirnya tidak bisa diurai kerumunan massanya. Nah, kalau di Kecamatan Serpong, itu satu Kelurahan dibagi empat titik misalnya, dibagi jam pula, jadi bagus,” tandasnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post