SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersama Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang, gencar menaman pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang. Bahkan Tagana dan KSB, sudah mampu merealisasikan penanaman 3 ribu pohon mangrove di wilayah pesisir Pantai Caringin, Teluk, Cigondang, dan Carita.
Ketua Tagana Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyana mengatakan, penanaman pohon magrove yang dilaksanakannya itu, selain bagian dari mitigasi bencana di Pandeglang, dalam rangka ulang tahun Tagana Indonesia ke 17 tahun dengan tema “Menjaga Alam”.
“Sebetulnya gerakan penanaman pohon mangrove ini bagian dari upaya mitigasi bencana, khususnya bencana tsunami. Dan memang kebetulan dalam rangka HUT Tagana ke 17 tahun,” kata Ade, Minggu (17/1).
Ade menjelaskan, bibit pohon mangrove yang sedang ditanam olehnya itu bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos), yang didukung oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.
“Mangrove ini, kami terima pada 2-4 Januari 2021 lalu. Kami lakukan penanaman mulai 9 Januari hingga saat ini masih berproses penanaman,” ungkapnya.
Sejak 9 Januari hingga saat ini, pihaknya bersama KSB Pandeglang sudah berhasil menanam 3 ribu mangrove di beberapa titik. “Baru empat titik yakni di Caringin, Teluk, Cigondang, dan Carita. InsyaAllah, kalau tidak ada halang, kami terus lanjutkan sampai wilayah pesisir pantai Kecamatan Sumur,” tambahnya.
Diselesaikannya penanaman 50 ribu pohon mangrove itu lanjutnya, ditenggat sampai bulan Maret mendatang.
“Jumlah total mangrove yang harus kami tanam itu ada 50 ribu. Kami targetkan selesai pada bulan Maret mendatang dan sekaligus acara puncak. Pokoknya bulan Maret mangrove-mangrove itu sudah tertanam di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang,” tandasnya.
Ketua KSB Pandeglang, Beni Madsira menambahkan, penanaman mangrove itu berjalan lancar dan penuh semangat. Karena baginya, kegiatan penanaman pohon mangrove demi penyelamatan alam dan keselamatan kemanusiaan.
“Alhamdulillah, sejauh ini tak ada hambatan yang berarti selain hujan. Itu saja hambatannya kalau hujan kami berhenti dulu. Kami tetap semangat karena ini demi kemanusiaan dan pelestarian alam,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post