SATELITNEWS.ID, BATUCEPER—Masiah, buruh cuci yang tinggal di rumah tak layak di RT 1 /4 No.80, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper kemarin kembali mendapat bantuan. Kali ini bantuan datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mereka menyambangi kediaman Masiah sekaligus memberikan bantuan uang tunai hasil donasi. “Berangkat dari keprihatinan kami yang mengetahui kondisi rumah ibu Masiah, maka kader PKS berinisiatif untuk menghimpun donasi selama tiga pekan dan akhirnya terkumpul sejumlah uang yang kini berada di tangan Ibu Masiah,” ujar Ketua DPC PKS Batuceper Dade Ahmad, Senin, (18/01).
Kondisi rumah tanpa ubin, minim penerangan serta kerap terendam banjir lantaran posisi rumahnya lebih rendah dengan teras. Selama bertahun-tahun dia telah tinggal di rumah warisan orang tuanya itu. Dahulu ia dia tinggal bersama dengan suaminya yang bekerja sebagai sopir truk bersama anaknya. Namun, setelah suaminya meninggal, kini dia hanya tingga bersama anak laki-lakinya.
Karena sang suami telah wafat, Masiah harus banting-tulang untuk makannya sehari-hari. Bekerja sebagai buruh cuci dia hanya mendapat upah Rp 500 ribu per bulannya. Kendati dibantu oleh anaknya yang bekerja serabutan.
Sebenarnya, dia sempat memperbaiki balkon rumah tersebut belum lama ini dari uang hasil arisan selama 3 tahun sebesar Rp 5 Juta.
Raut wajah Masiah nampak senang tatkala diberi bantuan. “Saya berterimakasih sekali dengan kepedulian untuk membantu memperbaiki rumah saya dengan memberikan bantuan berupa uang,” ucap Masiah.
Ketua DPD PKS Kota Tangerang Arief Wibowo mengatakan kondisi tempat tinggal Masiah ini memerlukan penanganan lebih lanjut. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memiliki program bedah rumah.
“Saya telah berkomunikasi dengan Syamsuri, anggota legislatif PKS asal Dapil II yang mencakup Kecamatan Batuceper, Benda dan Neglasari untuk dapat mengadvokasi kebutuhan ini dalam usulan penganggaran terdekat,” kata Arief.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembangunan untuk Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Tangerang, Surya Fani Silitonga mengatakan pihak Kelurahan Batusari telah berkoordinasi. Data tentang keberadaan rumah Marsiah telah terdata tinggal realisasinya saja.
Namun, kata dia hal ini terkendala dengan anggaran Perkim yang masih belum jelas. Lantaran masih bersifat perencanaan saja. Kendati bila bersifat darurat pihaknya akan mengarahkan ke Badan Amil dan Zakat Nasional (BAZNAS ) Kota Tangerang.
“Itu sementara kita bantu dengan BAZNAS kalau darurat pakai BAZNAS seadanya. Kita kan liat kemampuan BAZNAS nya mereka punya anggaran gak. Di batusari sudah memang mengajukan, pemilik sudah TTD. Dinas perkim sudah mengeluarkan surat rekomendasi. Nanti setelah itu kewenangannya di BAZNAS. Kalau tidak bisa ya dengan kita. Cepat atau lambat akan terealisasi,” katanya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post