SATELITNEWS.ID, JAKARTA—Permintaan PSSI terkait pemberian vaksin kepada pemain dan pelatih serta ofisial dikabulkan Kementrian Pemuda dan Olahraga. Timnas Indonesia U-16 hingga Timnas Indonesia Senior mendapatkan jatah sebanyak 178 vaksin.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan awalnya, sepakbola tak masuk daftar prioritas di sektor olahraga. Ada 17 cabor (Cabang Olahraga) plus NPC (National Paralympic Committee) yang masuk daftar prioritas dalam ranah olahraga. Adapun 17 cabor prioritas adalah angkat besi, Tenis, Catur, Pencak Silat, Senam, Karate, Panahan, Taekwondo, Renang, Bulutangkis, Voli, Boling, Selancar Ombak, Wushu, Menembak, Dayung dan Judo. PSSI kemudian meminta jatah vaksin untuk Timnas semua strata, pemain, pelatih, ofisial, pertandingan, panpel, Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
“Kenapa kok awalnya 17+1 (NPC)? Itu yang sudah direview. Nah PSSI kan belum direview makanya sempat nggak masuk. Tapi selang tiga hari kemudian kami sudah mengirimkan surat ke PSSI, Perbasi dan PASI,” kata Gatot seperti dilansir detik.com, kemarin.
Adapun pertimbangan Kemenpora menunjuk cabor-cabor itu adalah untuk mereka yang punya agenda internasional. Timnas Indonesia U-23 misalnya yang bakal bertanding di SEA Games 2021.
Untuk ajang-ajang domestik belum bisa mendapat jatah prioritas. Karena pemberian vaksin kepada seluruh Warga Negara Indonesia akan dilakukan secara bertahap.
“Kan basket ada event luar negeri (internasional) di Februari. Jadi tiga cabor itu yang kami susulkan (ke Kemenkes),” ujarnya.
Kendati demikian, vaksin hanya diberikan kepada pemain Timnas saja. Kebetulan ada Piala AFF dan sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 buat Timnas Indonesia. Sementara Timnas Indonesia U-23 akan bermain di SEA Games 2021. Kemenpora tak mengabulkan jatah vaksin buat Shopee Liga 1 dan Liga 2.
“Liga 1 dan Liga 2 kan bukan event internasional. Dan kita juga sama-sama belum tahu itu mulainya kapan (Liga 1-Liga 2). Kemenkes sudah menyerahkan ke leading sektor, nah kalau olahraga itu Kemenpora yang menunjuk,” kata Gatot.
“Surat (permohonan cabor ke Kemenkes) itu dikembalikan ke kami. Pada akhirnya Kemenkes hanya memvaksin apa yang direkomendasikan oleh Kemenpora,” ujarnya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelumnya dikabarkan bakal memesan 5 ribu paket vaksin. Itu terkait rencana melanjutkan atau memulai kompetisi musim baru buat Shopee Liga 1 dan Liga 2.
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita bahkan mengungkapkan pihaknya siap keluar uang untuk vaksin. Anggaran disiapkan PT LIB seandainya sepakbola dalam hal ini peserta kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 tak mendapat jatah vaksin.
“Saya ingin sepakbola mendapat vaksin secepatnya, bagaimanapun caranya. Harus diusahakan sekuat tenaga. Kalau bisa dapat tapi secara komersial pun, LIB siap. Kami pun akan segera berkoordinasi dengan PSSI,” tutur Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita.
Gatot tak bisa mengomentari niatan PT LIB itu. Soal pembelian vaksin, menurutnya merupakan ranah Kemenkes.
“Saya nggak tahu, yang jelas pemerintah sudah menjamin gratis. Saya nggak tahu itu urusan Kemenkes. Liga 1 dan Liga 2 tetap dapat, tapi tahapan yang keberapa, kita belum tahu,” tutur Gatot.
“Pegangan kami seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan vaksin gratis. Sabar saja. Kami kan nggak enak sama sektor lain. Jangan ada ego sektoral, masa olahraga itu yang paling utama padahal sektor lain juga banyak yang urgent,” ucapnya. (gatot)
Diskusi tentang ini post