SATELITNEWS.ID, SERANG–Program mendesak Pemkot Serang pada tahun depan, masih tidak beranjak dari persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL), kemacetan, penanganan sampah dan banjir. Bedanya, tahun ini penanganan Covid-19 masuk dalam program mendesak tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin mengatakan, persoalan klasik mengenai kemacetan, penataan PKL, penanganan banjir dan sampah masih menjadi program mendesak pada tahun ini. Sedangkan program prioritas diisi oleh beberapa proyek revitalisasi.
“Program prioritas kami diantaranya adalah revitalisasi Alun-alun, revitalisasi Masjid Agung Ats-Tsauroh, lalu pembangunan RTH, dan lain-lain. Sedangkan program mendesak masih berkutat diantaranya PKL, kemacetan, dan genangan-genangan air yang ada di Kota Serang,” ujar Subadri, seusai membuka Musrembang tingkat Kecamatan Curug, Selasa (19/1).
Ia mengatakan, segala masukan yang diberikan masyarakat dalam forum Musrembang tingkat kecamatan tentu akan ditampung. Akan tetapi, masukan tersebut tetap akan dipilah mana yang dapat masuk dalam RKPD tahun 2022 mendatang.
“RKPD 2022 tentu yah apapun keinginan masyarakat itu yang harus direalisasikan, sepanjang memang banyak manfaat dan mengurangi sedikit mudarat,” ungkapnya.
Plt Kepala Bappeda Kota Serang, Wachyu Budi Kristiawan, mengatakan bahwa selain beberapa persoalan klasik itu, ada pula tambahan pada program mendesak Pemkot Serang pada 2022 mendatang yakni penegakkan Perda K3 dan penanganan Covid-19.
“Untuk program mendesak itu diantaranya adalah penataan PKL, pengurangan kemacetan, pengurangan persampahan, pengurangan spot genangan air, penegakkan Perda K3 dan penanganan Covid-19,” katanya.
Untuk program prioritas pun disebutkan masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, aksesibilitas infrastruktur, peningkatan mutu lingkungan hidup, penataan tata ruang dan mitigasi bencana.
“Nah yang program prioritas keempat juga yang dijadikan tema tahun 2022 itu adalah peningkatan kualitas daya saing dan perekonomian daerah. Ini dari sisi perencanaan diperlukan. Kenapa? Seperti kita ketahui dampak pandemi Covid-19 tahun 2020, kemungkinan masih kita rasakan di tahun 2021 maupun 2022 terutama hal ekonomi,” terangnya.
Sehingga, pihaknya ingin pada tahun 2022 itu dirancang kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan daya saing masyarakat. Jadi, Pemkot Serang akan menggunakan daya saing yang dimiliki masyarakat untuk memulihkan perekonomian masyarakat.
“Contoh di Kecamatan Curug ada perajin emping melinjo. Kalau kita selama ini punya daya saing karena harganya murah atau tenaga kerjanya murah. Tapi kita ingin daya saing itu mempunyai hal yang itu bukan dari harganya murah atau segala macam, tapi mutu produknya, kualitasnya, rasanya,” tandasnya. (dzh/bnn)
Diskusi tentang ini post