SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berupaya mengurangi sampah. Terutama yang kerap terbawa arus sungai sehingga menimbulkan banjir.
Melalui Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemkot Tangerang melakukan terobosan dengan menggunakan mesin keranjang sampah (trash rack). Mesin yang dioperasikan di aliran Kali Sipon, Daan Mogot ini berfungsi untuk mengangkat sampah.
Sampah yang terbawa arus Kali Sipon menuju Mookervart secara otomatis akan terangkat. Sehingga mengurangi sampah menuju Kali Mookervart.
“Jadi trash rack fungsinya untuk menyaring sampah jadi sampah yang masuk ke saluran pembuangan Maulana nanti disaring di lokasi tersebut. Jadi sampah yang mengalir masuk ke bak sampah tidak ke Kali Mookervart,” ujar Kepala Bidang Tata Air Dinas PUPR Kota Tangerang, Mursiman kepada Satelit News, Selasa, (19/01).
Mursiman mengatakan, sampah yang tersaring kemudian akan ditampung pada tempat yang sudah disediakan. Lalu, sampah tersebut akan dibawa petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk kemudian diolah kembali atau dibuang.
“Sampah nanti diambil sama LH. Memang ini fungsinya untuk menangkap sampah. Jadi kondisi air bisa bersih dari sampah masuk ke DKI jadi di wilayah hilirnya jadi bersih,” kata Mursiman.
Mesin tersebut kata Mursiman memang baru pertama kali diterapkan di Kota Tangerang. Pihaknya masih akan terus melakukan evaluasi lantaran hal ini masih bersifat uji coba. Diakuinya, memang tak semua sampah tersaring oleh trash rack.
“Semua daerah memang harusnya ada itu termasuk pengendalian banjir juga memang pakai mesin ini di Kota Tangerang kita coba,” tuturnya.
“Mungkin beberapa waktu akan kita evaluasi kalau memang efektif bisa saja dicoba di tempat lain seperti di Ledug yang sungai punya kita,” tambah Mursiman.
Dalam merealisasikannya, membutuhkan anggaran yang tak sedikit. PUPR harus menggelontorkan anggaran mencapai Rp 18 miliar untuk membangun mesin tersebut dari segala aspek. “Artinya Rp 18 miliar termasuk penataan bantaran, pembangunan turap dan semua yang ada di trash rack itu. Banyak bangunan liar yang sudah ditertibkan di sana,” pungkasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post