SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak tetap akan mengoptimalkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-29. Sebelumnya Pemerintah Provinsi Banten telah mengeluarkan SK perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Gubernur Banten Wahidin Halim, sebelumnya kembali mengeluarkan SK perpanjangan PSBB tahap kelima dari tanggal 19 Januari sampai 17 Februari 2021 mendatang. SK dengan nomor 443/Kep.8-/2022 diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Rupanya, kebijakan tersebut belum bisa diikuti Pemkab Lebak. Pasalnya, Pemkab Lebak akan tetap mengoptimalkan AKB.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lebak, Dartim mengatakan, sejauh ini belum ada mengarah ke perpanjangan (PSBB). Tapi, sejauh ini masih mengoptimalkan pedoman AKB. “Kita masih mengoptimalkan AKB, belum ada arahan mengarah ke perpanjangan PSBB,” ujar Dartim, kemarin.
Katanya, sempat ada pembahasan terkait meningkatnya kasus Covid-19 di Lebak ini. Namun, setelah dilakukan banyak pertimbangan sepertinya Lebak tidak akan memperpanjang PSBB melainkan tetap mengoptimalkan AKB.
“Sempat ada pembahasan kecil bareng ibu (bupati). Tapi, sepertinya tetap AKB,” terang mantan Camat Cileles ini. Saat singgung, salah satu faktor yang mendasari Pemkab Lebak kemungkinan tetap mengoptimalkan AKB, sedikit Dartim menyebut soal anggaran. “Kebijakan itu (PSBB) ya harus dibarengi anggaran, nah itu anggaran yang menjadi persoalan,” ucapnya.
Namun demikian, Dartim meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap meningkatkan protokol kesehatan. Agar, apa yang dicita-citakan pemerintah tak luput seluruh masyarakat penyebaran Covid-19 bisa dihentikan.
“Angkanya, saat ini masih tinggi, ya tapi kita tetap meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” imbuhnya. Sementara Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Lebak, Firman Rahmatullah menambahkan, sampai per tanggal 19 Januari 2021, angka penyebaran Covid-19 di Lebak yang konfirmasi sebanyak 1126 orang terdiri dari 540 orang dinyatakan sembuh, 558 orang isolasi, dan sebanyak 28 orang meninggal dunia. “Penyebaran tetap harus kita cegah, dengan menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post