SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Tak henti-hentinya hujan dan angin lebat yang melanda wilayah Kabupaten Pandeglang selama tiga hari berturut-turut, mengakibatkan air sungai meluap dan membanjiri permukiman warga. Bahkan bencana longsor pun turut terjadi di sejumlah kecamatan.
Data yang berhasil dihimpun, banjir melanda 8 kecamatan yakni, Patia, Pagelaran, Saketi, Labuan, Carita, Bojong, dan Munjul. Begitu juga bencana longsor terjadi di Kecamatan Cisata, Carita dan Bojong.
Kepala Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran, Amad mengungkapkan, hujan deras selama 3 hari berturut-turut mengakibatkan banjir diwilayahnya. Kejadian banjir kata dia, pada Kamis (28/1) pagi, sekitar pukul 00.30 WIB dan hingga saat ini belum mengalami surut.
“Ketingian air banjirnya yang merendam pemukiman sekitar 40-70 cm dan di area pertanian sekitar 40 cm-1 meter,” kata Amad, Kamis (28/1).
Banjir yang terjadi diwilayahnya lanjut Amad, menerjang Kampung Bojong Kondang. Menurutnya, kampung itu memiliki jumlah penduduk 1.062 jiwa dan ada 324 rumah yang terendam banjir.
“Semua warga memilih bertahan dirumahnya masing-masing, karena belum begitu mengkhawatirkan. Namun saat ini mereka membutuhkan bantuan logistik, obat-obatan, perlengkapan balita dan lainnya,” jelasnya.
Baik kondisi maupun kebutuhan yang dibutuhkan para korban tambah Amad, sudah langsung dilaporkan kepada para pihak teekait di Pemkab Pandeglang. “Sudah kami data dan dilaporkan secara lengkap ke pihak Pemkab Pandeglang,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyana mengatakan, banjir semakin meluas. Kata dia, saat pemantauan kemarin (Rabu, 27/1), banjir hanya di empat kecamatan saja, tetapi kini menjadi 8 kecamatan.
“Sudah meluas ke 8 kecamatan. Ada juga wilayah yang sudah surut. Namun rata-rata belum mengalami surut, karena hujan terus menerus tak berhenti, yang mengakibatkan aliran sungai terus meluap baik ke pemukiman maupun pesawahan,” jelasnya.
Ade menjelaskan, seperti banjir yang terjadi di Kecamatan Labuan yang diakibatkan dari luapan air Sungai Cipunten Agung, Cisentul dan Cicadas. Begitu juga di Kecamatan Pagelaran dan Patia dari aliran Sungai Cilemer.
“Rata-rata banjir yang terjadi ini buangan air dari sungai yang ada di masing-masing wilayahnya. Jika hujan terus lebat dan tak berhenti, kemungkinan banjir bakal terus meluas ke kecamatan lainnya yang rawan bajir,” pungkasnya.
Ade menambahkan, selain banjir melanda, di sejumlah wilayah juga telah terjadi longsor. Salah satunya di Kecamatan Carita, tepatnya di Kampung Kadu Jogja RT/RW 014/005, Desa Carita, yang mengakibatkan satu rumah tergerus longsor hingga mengalami kerusakan berat.
“Dalam musibah longsor yang menimpa rumah Pak Suryadi di Carita itu, tak ada korban jiwa. Hanya saja kerugian mencapai sekitar Rp150 jutaan, karena rumahnya ambruk tergerus longsor,” jelasnya.
Begitu juga di wilayah lain, kata dia, tidak ada korban jiwa. Namun longsornya menggerus jembatan dan menghalangi akses jalan. “Di kecamatan lain juga tak ada korban,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post