SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Sebanyak 225 tenaga kesehatan atau Nakes di Kabupaten Tangerang, terpaksa menunda proses penyuntikkan vaksin Sinovac Covid-19. Hal ini diduga karena tenaga kesehatan memiliki penyakit.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi mengatakan, penundaan itu harus dilakukan, setelah ratusan Nakes tersebut masuk dalam kriteria orang yang belum bisa mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Menurutnya, mereka belum bisa disuntik karena ada beberapa hal, seperti sakit dan tekanan darah yang tinggi.
“Makanya, kita atur ulang supaya mereka bisa divaksin dan nanti Nakes di Kabupaten Tangerang bisa tervaksinasi semua,” kata Hendra kepada Satelit News di Gedung Serba Guna, Kamis (28/1).
Lanjut Hendra, pihaknya juga menargetkan agar 70 persen tenaga kesehatan di Kabupaten Tangerang bisa disuntik vaksin. Supaya dapat mengatasi kasus pandemi Covid-19, yang mana hingga kini kasusnya pun makin meningkat.
“Kita juga menargetkan dari 11.100 tenaga kesehatan yang terdata, sekitar 70 persennya bisa disuntik vaksin. Karena kalau dari hitungan kesehatan, ini angka aman untuk bisa melindungi orang-orang sekitar kita dari Covid-19,” ujarnya.
Untuk sementara, kata Hendra, sebanyak 1.694 tenaga kesehatan sudah divaksin sejak 25 Januari 2021. Kemudian ditargetkan akan selesai pada akhir Februari 2021, baik penyuntikkan tahap satu ataupun tahap dua.
“Secara keseluruhan kita targetkan selesai akhir Februari, dan nanti dilanjutkan dengan penyuntikkan ke TNI-Polri pada bulan Maret 2021,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakapolresta Tangerang AKBP Dedy Tabrani mengatakan, masyarakat harus terus diingatkan betapa pentingnya melaksanakan protokol kesehatan. Dalam setiap aktivitas, termasuk aktivitas ibadah, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
“Hal ini agar kegiatan ibadah tetap bisa dilaksanakan dan usaha melindungi diri juga dilaksanakan,” terangnya.
Kepada masyarakat, lanjut Dedy, terus diimbau untuk tertib melaksanakan 5M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas atau mengurangi aktivitas di luar rumah.
“Selain itu, kami juga menyampaikan pesan-pesan kamtibmas agar warga menyadari bahwa menjaga kondusifitas lingkungan membutuhkan peran serta semua pihak,” tandasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post