SATELITNEWS.ID, SERANG–Akibat sistem drainase yang buruk, sebanyak 6 Kecamatan di Kabupaten Serang dilanda banjir, Rabu (3/2). Luapan air dari aliran drainase tersebut, merendam pemukiman warga. Ditambah, intensitas hujan yang masih tinggi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Serang, wilayah yang kebanjiran antara lain Perumahan Bumi Nagara Lestari Kecamatan Kibin, Desa Nagara Kecamatan Kragilan, Kampung Pasir Nangka Desa Sentul.
Kemudian, Kampung Kendal dan Kampung Leuwi Nanggung, Desa Nanggung, Kecamatan Kopo. Taman Ciruas Permai Blok E Kecamatan Ciruas. Desa Kemuning Kecamatan Tunjung Teja, dan Kecamatan Cikande.
Operator Pusdalops BPBD Kabupaten Serang, Jhony E Wangga mengatakan, akibatnya ada sekitar 300 sampai 400 rumah yang terendam banjir. Namun sampai saat ini, pemiliknya masih bertahan di rumah masing – masing.
“Nggak ada yang parah, semuanya masih level aman. Sampai saat ini, nggak ada yang dievakuasi,” kata Jhony, Rabu (3/2).
Katanya, selain sistem drainase yang buruk, banjir tersebut juga disebabkan oleh luapan air sungai. “Rata-rata ketinggian air antara 30 – 40 centimeter, kita sudah kirim perahu sama alkon,” tuturnya.
Sementara, Camat Kibin, Imron Ruhyadi mengatakan, banjir yang merendam wilayahnya meluap sejak Selasa (2/2) malam, karena hujan yang turun hingga subuh. Namun banjir kali ini ujarnya, tidak separah sebelumnya pada Desember lalu.
“Kurang lebih ada 3 sampai 4 blok, di Perumahan Nagara Lestari yang terendam,” tandasnya.
Menurutnya, warga yang terdampak banjir tidak ada yang mengungsi. Apalagi beberapa rumah yang terendam sudah surut. “Paling kalau-pun yang mengungsi, untuk menyelamatkan barang-barang yang berharga. Kita juga sudah terjunkan tim dari BPBD dan perahu karet, untuk evakuasi termasuk barang berharga,” tuturnya.
Ditambahkannya, warga sekitar tetap diimbau untuk waspada khawatir terjadi luapan air susulan. Karena, diprediksi hujan masih akan turun mengguyur wilayah Kabupaten Serang beberapa minggu kedepan. Diakuinya, ia masih terus intens berkoordinasi dengan para pihak terkait.
“Koordinasi dengan jajaran Muspika, termasuk dengan BPBD Kabupaten Serang, khawatir terjadi hal – hal yang tidak diinginkan (sebagai antisipasi,red),” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post