SATELITNEWS.COM, PRASARNHomthong – seorang ayah di Thailand berusaha membuat anaknya hangat di malam hari dengan mengorbankan dirinya sendiri. Laki-laki berusia 38 tahun itu meninggal kedinginan setelah dia memberikan selimutnya pada putrinya.
Pria yang bekerja sebagai buruh tersebut ditemukan sudah dalam kondisi meninggal oleh putrinya, Panwira Noipha (8) tahun pada Sabtu pagi, 7 Desember 2019. Prasarn tidak merespon ketika anaknya membangunkannya.
Daerah tempat Prasarn tinggal ini merupakan daerah pegunungan, dan punya suhu dingin cukup ekstrem di malam hari. Temperatur di Provinsi Bueng Kan, di utara Thailand turun menjadi 9 derajat celsius pada malam kejadian Prasarn meninggal.
Rumah keluarga itu dalam kondisi baru setengah dibangun. Belum ada pintu dan jendela. Prasarn hanya memiliki tiga lembar selimut untuk menghangatkan tubuh di tengah situasi seperti itu.
Dia berfikir dia bisa menahan suhu dingin sehingga memberikan semua selimutnya kepada putrinya Panwira. Dia lalu tidur di atas selembar kasur dengan celana pendek dan baju lengan panjang.
Pada tengah malam saat Panwira terbangun, dia melihat tubuh ayahnya meringkuk berusaha melawan dingin. Panwira lalu menutupi tubuh ayahnya dengan selimut.
Namun demikikian, pada keesokan paginya Prasarn tidak merespon saat dibangunkan. Karena panik, anaknya memanggil kerabatnya.
Satu persatu kerabat Prasarn kemudian datang untuk melihat kondisinya. Mereka sepakat memanggil dokter.
Hasil evaluasi medis menemukan Prasarn meninggal karena tubuhnya tidak bisa menyesuaikan diri saat suhu turun di malam hari. Keluarga Prasarn pun menyebut, dia tidak memiliki masalah kesehatan selama ini.
Menurut laporan media Thailand, polisi di Distrik Wengklong, Provinsidi Wengan bergegas setelah menerima laporan kematian itu. Ketika polisi tiba, mereka menemukan bahwa tempat itu adalah ruang kayu terbuka satu lantai.
Mayat Passahon ditemukan di ruangan itu. Saat ditemukan jasadnya hanya mengenakan kemeja termal lengan panjang berwarna biru tanpa mengenakan jaket.
Rumahnya yang terbuka membuat udara dingin mudah masuk ke dalam. Diperkirakan jasadnya telah mati setidaknya lebih dari 8 jam kemudian.
Prasarn adalah seorang duda yang tinggal bersama dua anak perempuannya. Anak pertama Prasarn, Natharin Hamthong (14), sedang menginap di rumah saudara saat malam kejadian.
Kematian Prasarn mendapat sorotan luas karena tragis dan bukan kasus biasa. Suhu dingin di Thailand sering mengakibatkan kasus hipotermia, flu dan penyakit pernafasan. (asiaone/*)
Diskusi tentang ini post