SATELITNEWS.ID, SERANG–Banjir yang melanda di Kabupaten Serang meluas. Saat ini tercatat, ada 8 kecamatan yang terendam yakni, Kecamatan Kibin, Kragilan, Tunjung Teja, Ciruas, Kopo, Cikande, Jawilan dan Kecamatan Binuang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya hingga Rabu (3/2), ada 9 Desa dengan jumlah rumah sebanyak 823 terendam banjir, tersebar di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Kibin, Kragilan, Tunjung Teja, Ciruas, Kopo dan 23 rumah di Kecamatan Jawilan.
Namun beberapa titik wilayah terdampak banjir sebagian sudah surut, sebagian lainnya masih tergenang dengan ketinggian air 10 sampai 60 centimeter. “Ada 2 Kecamatan sudah mulai kondusif, warga sudah kembali ke rumahnya masing – masing, dan sudah beraktifitas seperti biasa,” kata Nana, Jumat (5/2).
Katanya, Kamis (4/2) banjir kembali merendam Kecamatan Cikande dan Kecamatan Binuang. Untuk di Kecamatan Cikande, ada sebanyak 9 kampung dengan jumlah rumah 139 yang terendam, meliputi Desa Cikande, Kampung Pengkolan Asem RT 001 RW 001, Kampung Pasar Lama RT 002 RW 001, Kampung Cibeureum RT 004 RW 002, Kampung Pabuaran RT 001 RW 004.
Kemudian, Desa Parigi, Kampung Kebon Jeruk RT 002 dan 003 RW 003, Kampung Parigi RT 002 RW 004, Kampung Parigi RT 004 RW 004, Kampung Kalong RT 002 RW 005 dan Kampung Dahu Tengah RT 006 RW 007.
Menurutnya, musibah banjir tersebut diakibatkan oleh luapan Sungai Cidurian dan drainase di pemukiman yang tersumbat, ditambah curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah sekitar.
“Drainasenya tersumbat, warga masih menempati rumahnya masing –masing. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, ketinggian air antara 10 sampai 50 centimeter,” ujarnya.
Sedangkan di Kecamatan Binuang, ada sebanyak 18 rumah yang terendam. Banjir tersebut juga disebabkan oleh meluapnya Sungai Cidurian. “Ketingian air antara 10 – 40 centimeter,” imbuhnya.
Ditambahkannya, tak bosan – bosannya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati – hati dan lebih meningkatkan kewaspadaannya, serta siap siaga bencana. Khawatir sewaktu – waktu luapan air terus naik, karena curah hujan belum berakhir sampai pekan depan.
“Harus ada kepedulian dan kerjasama semua pihak, satu sama lain peduli saling menyelamatkan. Agar korban dari musibah ini terus dapat ditekan, dan segera pulih ke kondisi normal lagi,” pungkasnya.
Ditegaskannya pula, pihaknya masih menyiagakan anggota BPBD dan para relawan kebencanaan disejumlah titik rawan bencana, baik banjir, longsor dan jenis bencana lainnya. Untuk dapat sesegera mungkin melakukan penanggulangan. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post