SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Masyarakat Bogor, Jawa Barat dihebohkan dengan penemuan limbah medis yang diduga bekas pelayanan kesehatan Covid-19. Diketahui, limbah medis tersebut berasal dari Kota Tangerang.
Mengetahui kabar tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung melakukan tindakan. Setelah ditelusuri, limbah tersebut memang benar berasal dari Kota Tangerang.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, limbah tersebut bekas pelayanan kesehatan untuk pasien Covid-19. Limbah yang masuk kategori Barang Berbahaya dan Beracun (B3) ini berasal dari Pakons Hotel. Diketahui, hotel tersebut merupakan lokasi karantina bagi pasien Covid-19. “Kemarin investigasi limbah medis itu, jadi memang informasinya dari Hotel Pakons,” ujarnya, Jumat, (05/02).
Namun, kata Arief, hal tersebut tak sepenuhnya salah pihak Hotel Pakons. Manajemen Hotel Pakons telah menyerahkan tanggungjawab pembuangan limbah kepada pihak ketiga. “Tapi Hotel Pakons-nya itu sudah kerja sama dengan pihak ketiga yang mengelola limbah,” ungkap Arief.
Dia menyarankan kepada manajemen Hotel Pakons untuk mengambil langkah hukum. Lantaran Arief menilai ini merupakan persoalan serius yang menyangkut kesehatan masyarakat.
“Karena itu limbah medis termasuk B3, jadi kemarin saya arahkan bikin laporan ke polisi itu agar diberikan sanksi karena limbah medis ini jangan main- main. Kita aparatur menjaga masyakat dari Covid-19 ini mereka malah buang limbah bekas Covid-19 sembarangan kan sangat riskan,” tegasnya.
“Jadi makanya saya bilang panggil hotel siapa si vendor hotelnya itu yang menangani dan investigasi kenapa dibuang di sana meskipun bukan tanggung jawabnya si hotel kan karena hotel udah kerja sama dengan si pengelola limbah medis,” tambah Arief.
General Manager Pakons Hotel Prime, I Ketut Edy Mulyana membenarkan soal limbah. Limbah memang berasal dari Hotel Pakons Prime. “Kita sudah pakai pihak ketiga untuk vendor ya,” ujarnya. Soal langkah hukum yang akan ditempuh, Edy mengaku belum dapat menjelaskannya. Namun, pihaknya tengah melakukan proses sesuai dengan mekanisme.
“Untuk masalah kelanjutannya tim saya lagi melakukan proses mengikuti mekanismenya. Kita akan lakukan sesuai dengan prosedur. Kita lagi komunikasi dulu dengan tim,” pungkasnya. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat menemukan tumpukan limbah medis di Cigudeg, Rabu, (03/02). Jumlahnya ada 55 karung yang berupa alat pelindung diri (APD) seperti hazmat, jarum suntik, dan botol infus. Pada beberapa limbah medis tersebut tertera alamat Kota Tangerang, Banten. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post