SATELITNEWS.ID, SERANG—Wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara, umumnya lebih mengenal Kabupaten Serang dengan objek wisata pantai yang indah ada di Kecamatan Anyer. Ternyata wilayah ini juga punya keindahan alam yang menjadi magnet bagi para pelancong yang gemar berswafoto. Salah satunya wisata alam Puncak Cibaja yang berlokasi di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
Sejak ditetapkan sebagai desa wisata beberapa tahun lalu, Desa Cikolelet kini semakin menggeliat dengan menyajikan keindahan alam pegunungan Puncak Cibaja. Di atas puncak Cibaja, wisatawan dapat menikmati pemandangan hamparan sawah, rawa danau, keindahan pegunungan dan dapat merasakan kabut seperti di atas awan. Udaranya yang sejuk membuat siapapun yang datang merasakan nyaman.
Puncak Cibaja semakin menarik karena telah tersedia tempat tempat untuk berswafoto, diantaranya rumah pohon, area berkemah, land Mark, rumah panggung, menara pandang, dan panggung kesenian alam. Bahkan wisatawan dapat merasakan ayunan yang melayang dan menjorok ke lembah.
Untuk datang ke Puncak Cibaja cukup mudah. Bagi yang datang dari Jakarta dapat diakses melalui Tol Tangerang-Merak kemudian keluar tol Cilegon Barat dan mengarah ke kawasan wisata Anyer-Cinangka. Lokasi puncak Cibaja tersebut tak jauh dari kawasan wisata Anyer-Cinangka.
Kepala Desa Cikolelet, Ojat Darojat mengatakan, untuk masuk ke Puncak Cibaja pihaknya tidak mematok tarif yang mahal. Wisatawan menurutnya, hanya cukup membayar Rp5.000 perorang untuk masuk ke objek wisata pegunungan tersebut.
Di Puncak Cibaja, kata Ojat, wisatawan dapat menikmati keindahan alam. Hanya saja untuk masuk Puncak Cibaja, bisa diakses oleh roda dua. Sehingga tak jarang kata dia, banyak komunitas motor adventure, komunitas sepeda MTB dan komunitas pecinta alam yang mampir ke Puncak Cibaja. “Jadi kebanyakan itu melihat pemandangan alamanya,” ujarnya.
Ojat mengungkapkan, biasanya wisatawan yang datang ke Puncak Cibaja cukup banyak, bahkan saat libur panjang. Namun saat pandemi Covid-19. pengunjung berkurang. Ditambah lagi akses jalan menuju puncak Cibaja belum terbangun, sehingga saat hujan pengunjung kesulitan.
“Kalau sudah terbangun pedestriannya atau pengerasan jalannya insya Allah bisa rame lagi,” pungkasnya.
Kembangkan Wisata Edukasi Kampung Kopi
Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang mendirikan wisata edukasi Kampung Kopi. Selain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, wisatawan juga dapat memperoleh pengetahuan dari kegiatan ekonomi kreatif masyarakat tersebut.
Kepala Desa Cikolelet, Ojat Darojat mengatakan, di dalam wisata kampung kopi ini ada sekitar 7 kegiatan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif. Antara lain budidaya lele sangkuriang, kelompok usaha bersama jamur tiram, budidaya buruh puyuh yang memproduksi telur puyuh, peternakan kambing etawa yang memproduksi susu, pembuatan emping melinjo, daur ulang plastik menjadi kerajinan tangan dan pembuatan pot relief.
“Desa Cikolelet kan desa wisata, sehingga adanya Kampung Kopi ini bisa menambah perbendaharaan desa wisata yang bergerak di bidang ekonomi kreatif warga,” ujarnya, Jumat (5/2).
Menurut Ojat, pengunjung yang datang ke Desa Cikolelet, tentunya tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja. Melainkan bisa memperoleh pengetahuan dari wisata Kampung Kopi, karena ini merupakan wisata edukasi.
“Alhamdulillah, lumayan banyak pengunjung yang datang. Ada kelompok peternak dari luar yang baru terbentuk, mereka belajar lapangan di Kelompok Mekar Bakti, yang produksi susu etawa itu,” ujarnya.
Selain menyediakan wisata edukasi, kata Ojat para pelaku usaha juga dapat membeli hasil produksi Kampung Kopi, seperti diantaranya lele, telur puyuh, dan susu kambing etawa. “Alhamdulillah kualitasnya bagus, seperti lele sangkuriang varietasnya juga cepat yah, dagingnya bagus,” tuturnya.
Ojat mengungkapkan, didirikannya Kampung Kopi ini berawal saat Perlombaan Kampung Bersih dan Aman pada 2019 lalu. Saat itu, pihaknya meraih juara lantaran kegiatannya lebih kepada pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatifnya. Kemudian, kata dia, pada event tahun 2020 pun kembali meraih juara.
“Harapannya sih bukan hanya Kampung Kopi. Misalkan Kampung Cisirih, itu diatasnya kan ada Air Terjun Curug Lawang dan Curug Kembar. Nah di Kampung ini masyarakatnya berkiprah di kampung kesenian,” pungkasnya. (sidik/aditya)
Diskusi tentang ini post