SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Janda Bolong. Siapa yang tak tahu tanaman hias yang sedang digandrungi berbagai kalangan ini? Tanaman yang berasal dari Amerika Tengah itu dulunya hanya dibanderol 5.000 rupiah per pohon. Namun di masa pandemi ini, sebatang pohon janda bolong dapat dihargai kolektor hingga 125 juta rupiah.
Entah apa yang menjadi daya tarik janda bolong. Namun, banyak kalangan baik muda ataupun lanjut usia memilih memelihara tanaman dari spesies monstera andansonii ini. Dari bentuknya, tanaman ini hampir sama dengan keladi. Namun, seperti namanya Janda Bolong memiliki lubang di setiap daunnya.
Salah satu pedagang tanaman hias di Jalan Raya Viktor, BSD Taman Kota 2, Kota Tangerang Selatan, Rian mengatakan dulu tanaman ini sangat amat langka namun harganya murah. Namun, lain cerita ketika tanaman ini mendadak banyak yang mencari.
“Sekarang banyak yang cari. Makanya sekarang dijual,” ujar Rian kepada Satelit News, Kamis (4/2).
Harga yang ditawarkan pun bervariatif, sesuai dengan jumlah daunnya. Contohnya, tanaman janda bolong dengan dua daun dihargai Rp. 25.000 ribu, tiga daun Rp 50.000 ribu, empat daun Rp. 75.000 ribu dan enam daun Rp. 125.000 ribu.
Rian mengatakan janda bolong memiliki banyak jenis. Mulai dari Monstera Variegata, jenis ini memiliki bentuk yang kurang lebih mirip dengan Monstera Deliciosa. Namun, yang membedakannya dari Monstera Deliciosa adalah pigmentasi yang berbeda di area batang dan daunnya.
Monstera Variegata yang ditemui di pasaran merupakan tanaman modifikasi, yang terdiri atas dua jaringan tanaman monstera berbeda. Pigmentasinya terlihat seperti bercak berwarna lebih pucat dibanding warna keseluruhan daunnya.
Lalu, Monstera Adansonii. Monstera Adansonii merupakan salah satu varietas janda bolong yang dijuluki “tanaman keju swiss.” Hal ini karena terdapat lubang-lubang yang menghiasi permukaan daunnya mirip seperti lubang pada keju swiss. Lubang-lubang di daun Monstera Adansonii memakan sekitar 50 persen permukaan daun.
Kemudian, Monstera Borsigniana. Bentuk Monstera Borsigniana hampir mirip dengan Deliciosa, apalagi saat masih berusia muda. Bedanya, Deliciosa memiliki daun yang cenderung mengerut atau membentuk tonjolan kecil di bagian daun menempel pada batang, sementara borsigniana tidak. Borsigniana juga lebih kecil dan tumbuh lebih cepat dari deliciosa. Ketika dewasa, jenis ini biasanya membentuk dua baris lubang atau celah yang rapi, bukan celah yang berliku-liku seperti Deliciosa. Dan masih banyak lagi.
“Jenis yang paling mahal adalah monstera variegata mencapai Rp 125 juta,” kata Rian.
Hal senada diungkapkan oleh penjual tanaman hias lainnya, Pratiwi yang berdagang di Jalan Baru, Kota Tangerang. Menurutnya, janda bolong menjadi mahal karena banyak digandrungi.
“Harga bisa jutaan itu biasanya dari kolektor. Misal dari kecil dirawat terus ada yang minat ditawar dengan harga tinggi,” katanya.
Pratiwi mengungkapkan selain di lapak, dia juga menjual janda bolong di situs belanja daring. Tak main- main bahkan omzetnya sangat tinggi dari penjualan tanaman hias ini.
“Saya jual bibitnya yang masih kecil. Seminggu bisa 2 sampai 3 juta. Saya nggak jual yang sudah besar. Biasanya kolektor itu,” pungkasnya. (mg2/irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post