SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Saat ini budidaya ikan nila di Kabupaten Pandeglang semakin menjamur, karena peluang bisnisnya sangat menjanjikan. Bahkan tak sedikit pembudidaya meraih banyak keuntungan dari modal yang dikeluarkan.
Hal itu dibuktikan oleh Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan) Huda Farm. Berkat kegigihan dan konsistensi setiap anggotanya, kelompok ini meraup keuntungan 30 persen setiap kali panen ikan nila dari beberapa Kolam yang berlokasi di Desa Batubantar, Kecamatan Cimanuk.
Kelompok yang dimotori Ahmad Hakim Maulana ini, pada awalnya hanya membudidayakan ikan lele. Namun karena kondisi pasar lele kurang kondusif, sehingga pada tahun 2018 Huda Farm beralih ke budidaya ikan nila merah. Alhasil, omzetnya pun melambung tinggi.
“Tips sukses budidaya yang pertama siapkan mental, modal dan cari mitra yang sama-sama ingin berkembang. Siklus ini, Huda Farm sekali panen mencapai 4 ton ikan nila merah dengan modal Rp60 juta, biaya produksi dan lain-lain Rp 10 juta. Alhamdulilah, Rp30 juta sudah kebagian,” kata Asep yang biasa disapa Ustadz Asep, Minggu (7/2).
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pandeglang, Suaedi Kurdiatna mengatakan, untuk mewujudkan kedaulatan pangan sektor perikanan, pihaknya terus memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para pembudidaya perikanan.
“Usaha budidaya ikan nila merah sangat menguntungkan. Diskan mensuport kelompok ini dalam bentuk bantuan Pakan maupun Calon Induk (Calin), tetap kompak dan terus meningkatkan ekonomi kelompok,” harapnya.
Menurutnya, selain bantuan itu, Huda Farm memperoleh bantuan melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, yaitu Program Bantuan Sarana dan Prasarana untuk komoditas UPR berupa pakan, calon induk dan alat-alat.
“Selain itu, Huda Farm juga berkreasi sehingga bisa sukses seperti sekarang. Saya harap Ustadz Asep terus konsisten dan menjadi contoh bagi Pokdakan yang lain di Kabupaten Pandeglang ini,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post