SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Perayaan Imlek 2572 yang jatuh pada Jumat, (12/02) mendatang akan berbeda dari tahun sebelumnya. Biasanya, perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa ini ramai dengan hingar-bingar berbagai festival seperti barongsai.
Klenteng yang mengadakan perayaan ini biasanya ramai dikunjungi, namun kali ini sepi. Jumlah pengunjung pun dibatasi untuk menghindari kerumunan. Hal ini disebabkan karena masih di masa pandemi Covid-19. Dikhawatirkan bila terjadi kerumunan, dapat berpotensi menyebarkan Covid-19. Sehingga, di semua klenteng pun tak mengadakan perayaan berlebihan.
Seperti yang terlihat di Klenteng Boen San Bio, Pasar Baru, Karawaci. Vihara yang berdiri pada tahun 1689 ini terlihat sepi. Bahkan, tak ada spanduk tentang perayaan Imlek. Namun, demikian pernak-pernik khas Imlek seperti lampion tetap dipasang.
Pengurus Klenteng Boen San Bio, Isan mengatakan hal ini dilakukan sebagai langka antisipasi untuk menekan penyebaran Covid-19. Sembari sosialisasi kepada umatnya. Umat tetap dipersilakan sembahyang namun tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker. “Tidak diadakan perayaan Imlek di sini,” ujarnya San Bio, Tangerang, Minggu (06/02).
Di lokasi tersebut juga protokol kesehatannya sangat ketat. Diwajibkan menggunakan masker, pengukuran suhu tubuh, hingga dibatasi jaraknya. “Nanti untuk malam Imleknya, boleh melakukan sembayang di sini,” ucapnya.
Kendati demikian diterapkan pembatasan umat. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerumunan. Hanya dibatasi sekitar 60 sampai 80 orang saja. “Setelah selesai sembayang, jemaat langsung pulang,” kata Isan.
Bahkan sejumlah ornamen atau pun tradisi Imlek juga tak diadakan. Tujuannya untuk memutus penyebaran Covid-19. “Untuk pertunjukan barongsai juga tidak diadakan,” kata Isan.
Hal serupa juga terjadi di Klenteng Bon Tek Bio. Di sini juga terlihat sepi. Namun, ornamen khas Imlek tetap diadakan. “Kita ikut arahan pemerintah saja. Tetap kan ibadah silakan, tidak dilarang. Seperti umat lain saja, dibatasi pakai protokol kesehatan, masker,” ujar Sekretaris Badan Pengurus Perkumpulan Boen Tek Bio Ruby Santamoko. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post