SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pabrik PT Xing-Xing Steel di Kampung Picung, Desa Pasarkemis, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang meledak, Selasa (18/2) dini hari. Satu karyawan terluka dalam insiden tersebut. Warga sekitar langsung berunjuk rasa meminta agar aktivitas peleburan besi di pabrik tersebut ditutup.
Tokoh masyarakat Kampung Picung Desa Pasar Kemis, Rohmat mengatakan ledakan di PT Xing Xing Steel terjadi sekitar pukul 01.45 dini hari. Akibatnya satu pekerja mengalami luka bakar di sekujur muka dan dilarikan ke rumah sakit RS. Annisa. Menurut Rohmat, pekerja yang mengalami luka tersebut diketahui bernama Jamhari (37), warga Kampung Ceger, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
“Ledakan terjadi malam hari dan ini merupakan kali kedua ledakan besar itu terjadi. Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Annisa,” kata Rohmat kepada Satelit News, Selasa (18/2).
Dia mengatakan, setelah ledakan, dirinya bersama ratusan warga lainnya melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung pabrik peleburan besi tersebut. Pengunjukrasa meminta agar aktivitas pabrik tersebut dihentikan karena sangat berbahaya terutama untuk warga sekitar.
Rohmat bersama ratusan warga lainnya melakukan demonstrasi sejak pukul 02:00 wib dini hari sampai dengan pukul 11:45 wib. Setelah itu dilanjutkan sampai dengan pukul 17:00 wib.
“Kita melakukan aksi dari semalam sampai siang tadi dan pihak pabrik menemui kami pukul 11:45. Dia berjanji akan menghentikan aktivitas namun ternyata setelah kami semua pulang, mereka kembali beraktivitas. Makanya kami kembali melakukan aksi unjuk rasa,”katanya.
Menurut Rohmat, selain sering terjadi ledakan, polusi pabrik peleburan besi juga sangat mengganggu masyarakat. Ditambah limbah cair B3 pabrik juga mengalir ke pemukiman warga setempat.
“Ledakan besar memang baru dua kali, tapi ledakan kecil mah sering. Selain itu, limbah cairnya juga berbahaya, dia mengalir ke pemukiman warga, mereka tidak punya penampung limbahnya,”jelasnya.
Rohmat menceritakan, beberapa bulan lalu pihak pabrik sempat melakukan mediasi dengan masyarakat setempat. Warga dijanjikan kompensasi sebesar Rp 33.000 setiap kepala keluarga. Namun masyarakat dengan tegas menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Saat ini pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang bersikap tegas terhadap pabrik peleburan besi tersebut. Pasalnya sudah sangat mengganggu masyarakat.
“Pabrik itu sudah beraktivitas sekitar 4 tahun. Mereka sempat ingin menyogok kami dengan memberikan kompensasi sebesar Rp 33.000 per KK, dan akan dibayarkan selama 3 bulan sekali, tapi kami menolak. Kami meminta Pemerintah Kabupaten Tangerang bersikap tegas dalam hal ini, karena ini membahayakan masyarakat, ” harapnya.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang Rijcki Gilang Sumantri mengatakan sepakat dengan aksi warga. Pasalnya keberadaan pabrik tersebut telah meresahkan masyarakat sekitar.
“Saya juga mendesak agar instansi terkait menindak tegas dan menutup pabrik peleburan besi di Pasar Kemis yang telah memakan korban,” tegas politisi Gerindra ini.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Muhamad Amud langsung menuju ke lokasi ledakan pabrik PT Xing-Xing di Kecamatan Pasar Kemis. Namun, kedatangan politisi Golkar tersebut hanya sampai batas gerbang, karena lokasi ledakan masih disterilisasi oleh pihak kepolisian. Amud juga mengatakan, bahwa dirinya mendukung aksi warga yang meminta agar aktivitas pabrik tersebut dihentikan.
“Saya setuju dengan warga, agar pabrik tersebut ditutup,” tegas Muhamad Amud.
Menurut Amud, jika melihat PT Xing Xing Steel, kondisi pabriknya seperti tidak memenuhi standar keamanan kerja. Dia juga mengatakan, pada Kamis, (14/2) lalu, dirinya telah melakukan sidak ke lokasi pabrik tersebut karena banyaknya keluhan masyarakat terkait asap yang menganggu pernapasan warga.
“Selain itu, pengelolaan limbahnya yang tidak dikelola dengan baik. Saya juga sempat sidak, karena masyarakat mengeluh dengan asapnya yang masuk ke pemukiman warga, ” tegasnya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post