SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Gelandang Persita, Taufiq Febriyanto tak ingin menyia-nyiakan waktunya di masa jeda kompetisi sepakbola. Dia memanfaatkan waktu luang dengan mengikuti kursus kepelatihan LIsensi D Nasional di Solo, Jawa Tengah, 30 Januari hingga 6 Februari lalu.
Di bawah bimbingan instruktur pelatih Kibnu Harto Slamet, pemain bernomor punggung 88 itu menjalani kursus kepelatihan bersama rekan-rekan pelaku industri sepak bola lainnya. Ditanya alasan mengapa mengambil kursus kepelatihan sekarang, saat usianya masih memasuki 23 tahun, Taufiq menjawab ringan.
“Mumpung kompetisi lagi belum dimulai, sambil menunggu, saya ikut kepelatihan ini. Lumayan bermanfaat juga supaya bisa berkesinambungan dengan jurusan perkuliahan yang saya ambil yaitu Kepelatihan,” kata pemain yang lahir pada 12 Februari 1997 ini.
Selama mengikuti kursus kepelatihan, ragam aktivitas dijalani Taufiq sehari-hari. Dari pagi dimulai dengan praktik di lapangan hingga siang dan sore hari mengikuti program classroom.
“Banyak ya materi yang diberikan di sana selama kursus. Bagaimana proses melatih, penanganan cedera, mengadakan fast grassroot dan banyak lagi.”
Masih tercatat sebagai pemain aktif, tentu banyak keuntungan yang dimiliki Taufiq yang bisa diterapkan saat kursus kepelatihan ini. Meski begitu, Taufiq pun jadi lebih mengerti perbedaan menjalankan profesi sebagai pemain dan pelatih.
“Kalau jadi pelatih, lebih tahu apa yang harus dikoreksi dan apa materi yang pas yang harus disampaikan ke pemain,” lanjut Taufiq yang mengaku lebih susah menjadi pelatih daripada menjadi pemain. “Susah jadi pelatih, karena banyak yang harus dipersiapkan dan dipertanggung jawabkan juga.”
Lantas, apakah menjalani profesi sebagai pelatih sudah diagendakan Taufiq sebagai loncatan karier selanjutnya?
“Belum terpikirkan sih sekarang ini. Tapi nanti jika ada kesempatan dan rezeki, pastinya saya ambil lisensi yang lebih tinggi lagi. Misalnya nanti kepakai, sudah siap dan tidak membuang banyak waktu juga,” jawab Taufiq yang bertekad akan menerapkan ilmu kepelatihan yang dia dapatkan ini di waktu senggangnya nanti.
“Pasti saya terapkan, karena itu sudah jadi kewajiban bagi kami yang ikut kursus ini juga. Untuk bisa mengasah skill melatih. Materi seperti Filanesia pasti akan saya share nanti di tiap kesempatan saya bisa melatih,” tutup Taufiq. (gatot)
Diskusi tentang ini post