SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Masih belum selesainya vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan (Nakes), ternyata bukan hanya terkendala usia dan penyakit penyerta saja. Namun ada juga yang benar-benar menyatakan penolakan. Saat ini, dari 2.622 Nakes yang menjadi sasaran, baru 66 persen saja yang sudah divaksin.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pandeglang, Achmad Sulaeman mengatakan, dari 4.640 dosis vaksin yang diterima dari Pemprov Banten, baru 1.749 dosis yang dipakai untuk vaksin tahap pertama dan 79 sudah menjalani vaksin tahap II. “Saat ini masih tersisa 3.810 vaksin lagi,” ujar Sulaeman, Rabu (10/2).
Dari data yang tercatat kata Sulaeman, vaksinasi untuk 370 Nakes harus ditunda karena memiliki komorbid seperti hipertensi dan diabetes. Sementara 721 lainnya tidak divaksin karena lansia. Beberapa diantaranya bahkan menolak lantaran masih meragukan manfaat vaksin.
“Selama ini memang ternyata di Nakes sendiri menjadi tugas berat. Saya pikir Nakes punya kesadaran yang tinggi untuk divaksin, tapi ternyata perlu edukasi terhadap Nakes,” katanya.
Maka dari itulah, dia mengaku sangat menyayangkan perihal masih ada Nakes yang enggan divaksin, karena khawatir dengan dampak yang akan dirasakan. Padahal semula diharapkan Nakes bisa menjadi contoh untuk meyakinkan masyarakat agar mau divaksin.
“Belum terinformasikan dengan baik sehingga mereka berfikir dulu. Nah itu yang akhirnya ditunda,” ujarnya.
Namun para Nakes itu akan tetap diarahkan untuk divaksin. “Pemerintah punya kesempatan untuk mengejar target vaksinasi terhadap seluruh Nakes hingga akhir Februari mendatang,” tambahnya.
Menurutnya, bukan hanya Nakes yang menolak. Nakes yang sudah lanjut usia pun tetap ditargetkan mendapat jatah penyuntikan vaksin. Mengingat kini sudah dilakukan uji coba keamanan vaksin bagi lansia.
“Jangan khawatir, karena ini ada kategori yang ditunda dan tidak diberikan. Yang komorbid akan diterapi dulu. Kami akan mengejar agar angka ini naik terus dan ditargetkan akhir Februari selesai,” janjinya.
Berkaca penolakan vaksin dari Nakes, pihaknya akan mengoptimalkan penyuluhan terlebih dahulu kepada petugas pelayan publik. Sebelum digelarnya vaksinasi tahap dua nanti yang diharapkan bisa dilakukan pada bulan Maret.
“Soalnya, petugas di pelayanan publik merupakan sasaran yang mendapat vaksin. Untuk tahap dua, kami akan lebih tekankan sosialisasikan dulu kepada petugas pelayanan publik untuk bisa menjadi contoh,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Raden Dewi Setiani menegaskan, bulan Februari ini, pihaknya bakal terus menggencarkan vaksinasi tersebut sehingga targetnya dapat terselesaikan dengan cepat.
“Jadi kami tekan terus agar Nakes untuk mau divaksinasi. Pokoknya bulan ini akan terus gencar melakukan vaksinasi,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post