SATELITNEWS.ID, KOTA TANGERANG—Menanggulangi pandemi Covid-19 secara bersama-sama. Prinsip itulah yang dipegang para warga RW 01, Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan dalam menghadapi pandemi, dengan menerapkan dan menyukseskan program Kampung Siaga Corona (Si Gacor).
Berawal dari 30 persen warga RW 01 terpapar dan menjadi zona merah tertinggi, melalui program Kampung Si Gacor, kini RW 01 sukses menjadi zona hijau yang menginspirasi. Ketua RW 01, Opick Baharudin, mengungkapkan, sebelum adanya program Kampung Si Gacor, RW 01 termasuk lingkungan yang acuh, tak bersosialisasi dan tak percaya akan adanya Corona.
Predikat wilayah zona merah tertinggi di Kecamatan Larangan, menjadikan titik awal terbangunnya kesadaran, kekompakkan hingga kepedulian antar warga, untuk sama-sama memutus penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah.
“Akhirnya, kami komitmen untuk mengaktifkan lumbung pangan bagi mereka yang isolasi dan mereka yang terdampak secara ekonomi. Selain itu, kami juga rutin melakukan program mingguan, seperti penyeprotan disinfektan ke rumah-rumah, pengecekan suhu setiap harinya di gang masuk, hingga menegur dan memberikan masker bagi warga maupun pengunjung yang tak menggunakan masker,” ungkap Opick, kemarin, di Kampung Si Gacor, Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Ia pun menjelaskan, pada saat menjadi wilayah zona merah, RW 01 juga rutin melakukan aktivitas berjemur bersama-sama setiap pagi. Tidak menjauhi mereka yang terpapar, bahkan sebaliknya membantu segala kebutuhan dan membantu keluarga lainnya agar tidak terpapar.
“RW 01 membutuhkan waktu tiga bulan dengan 30 persen warga yang terpapar, untuk keluar dari zona merah. Kini, sudah tidak ada warga yang mengidap Covid, dan RW 01 sudah menyandang status zona hijau. Bahkan, insyaallah bisa menjadi kampung yang menginspirasi bagi kampung lainnya dalam penanganan Covid-19 ini,” katanya.
Keberadaan Kampung Si Gacor ini, ternyata sangat dirasakan warga sekitar. Seperti yang diungkapkan Aji, salah satu warga RW 01 yang mengaku dulunya termasuk warga yang acuh terhadap kondisi Corona di lingkungannya. Kini, selain aktif bahu-membahu segala aktivitas lingkungan, ia pun menyandang status kader Covid di rumahnya.
“Kalau di rumah, ya saya tuh yang bertugas untuk kontrol kesehatan anak dan istri. Ingetin untuk rumah cuci tangan, langsung mandi jika abis berpergian, minum vitamin yang rutin, hingga seperti satpam rumah yang selalu menegur anak dan istri jika keluar tidak pakai masker,” tutur Aji.
Sementara, Syaiful, salah seorang warga RW 01 mengaku menjadi pemuda yang aktif akan kesehatan lingkungannya. Tak sekadar rutin mengelola lumbung pangan untuk kebutuhan warga yang terpapar. Ia juga rutin mengelola budidaya berbagai ikan di lingkungannya. “Selain budidaya Ikan, RW 01 juga punya KWT dan UMKM yang aktif. Nah, Sebagian hasil panen dari budaya ikan dan KWT itulah yang juga kami kirim bagi masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Selain mengirim kebutuhan pokok seperti beras, telur dan lainnya dari lumbung pangan,” jelas Syaiful.
Diketahui, kini di Kecamatan Larangan sudah berdiri delapan posko Kampung Tangguh Jaya Siaga Corona, yang tersebar di seluruh kelurahan. Beragam program terus digencarkan, salah satunya Gerebek Zona Merah atau Geram. Mulai dari pengecekan suhu tubuh warga, pembagian masker, sosialisasi Covid hingga penyemprotan disinfektan yang rutin setiap minggunya.
“Kelurahan Gaga RW 01 ini, tiga bulan lalu menjadi perhatian banyak pihak terkait banyaknya warga yag terpapar. Alhamdulillah, dengan kebersamaan seluruh elemen, RW 01 berhasil keluar dari zona merah, dan kini menjadi salah satu kampung yang menginspirasi kampung lainnya, di Kecamatan Larangan,” Camat Larangan, M Marwan. Ia pun mengimbau, bagi seluruh masyrakat Kecamatan Larangan untuk terus menegakkan aturan protokol kesehatan dengan ketat setiap harinya. Tidak lengah dan terus bekerjasama dengan seluruh elemen, terutama Pemkot Tangerang untuk sama-sama keluar dari pandemi Covid-19. (made)
Diskusi tentang ini post