SATELITNEWS.ID, TANGSEL–Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Tangsel pada Sabtu akhir pekan lalu, menyisakan masalah baru. Selain menyebabkan longsor dan jebolnya tanggul, aliran air juga membawa sampah dalam jumlah yang cukup besar. Hadirnya sampah membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tangsel dibuat sibuk.
Kasie Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Rastra Yudathama mengungkapkan, dari hasil monitoring oleh petugas DLH Kota Tangsel di titik-titik rawan banjir, didapati banyak tumpukan sampah. Tak hanya sampah plastik, ada juga patahan pohon dan perlengkapan rumah tangga.
“Terutama di kali dan saluran-saluran besar yang ada di perumahan. Di lokasi itu biasanya terjadi penumpukan sampah jika terjadi banjir besar,” kata Yudha ditemui di lokasi bekas banjir kawasan Ciputat, Senin (22/2).
Untuk membersihkan sampah-sampah yang di kali dan drainase besar yang ada di pemukiman, pihaknya menerjunkan puluhan personil DLH dan mobil-mobil pick up untuk mengangkut sampah yang masih berserakan di lokasi bekas banjir tersebut. Di antaranya perumahan Bukit Nusa Indah, kawasan Cipayung Ciputat.
Di Cipayung, petugas dan warga setempat secara bersama-sama melakukan kerja bakti membersihkan sampah. Baik sampah di drainase besar yang ada di pemukiman, juga sampah di jalan raya akibat terbawa air dan sempat menggenangi jalan.
“Di Cipayung kemudian di dekat swalayan Tip Top, kita bareng kerja baktinya sama warga karena disitu juga banyak sampah yang terbawa air saat banjir kemarin,” ungkapnya.
Sementara di kecamatan lain seperti di Serpong Utara, Yudha jelaskan, sampah yang terbawa air juga menyebabkan terjadinya penumpukan. Khusus di wilayah pemukiman yang ada di BSD Serpong, DLH juga melibatkan bidang lain untuk membersihkan pohon yang rusak yang diakibatkan oleh longsor.
“Nah kalau yang longsor itu kan ada pohon-pohon yang rusak, DLH juga yang mengangkatnya. Di kali Gede juga terdapat tumpukan sampah, sudah kita bersihkan semua,” terang Yudha.
Sementara untuk wilayah Pondok Aren, seperti di Pondok Maharta dan lain-lainnya, masih menunggu laporan petugas di lapangan. “Di Pondok Aren seperti Pondok Maharta, Perigi Baru dan sekitarnya, kita masih menunggu laporan petugas lapangan,” jelas Yudha.
Ditanya berapa besar tonase sampah yang disebabkan oleh banjir kemarin, Yudha menyebutkan jika jumlahnya berbeda dengan besaran jumlah sampah yang terjadi saat banjir yang terjadi di awal tahun 2020 lalu.
“Jumlah sampahnya hampir 10 ton yang ada akibat banjir kemarin. Kalau tahun lalu itu, sampah mencapai 250 ton. Semua kita buang ke TPA Cipeucang,” tandasnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post