SATELITNEWS.ID, SERANG—Pemerintah Provinsi Banten mengaku ingin fokus pada upaya pemulihan ekonomi dalam rencana kerjanya di Tahun 2022 mendatang. Terkait itu, Pemprov Banten mengajukan program pengembangan Kota Baru Maja di Kabupaten Lebak kepada Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang.
“Pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 menjadi fokus kami di Pemprov Banten sesuai dengan arahan Pak Presiden (Presiden RI Joko Widodo). Di sektor ekonomi, pengembangan kawasan Kota Mandiri Maja adalah salah satu yang kami yakini akan meumbuhkan perekonomian,” kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat rapat virtual rencana kerja Pemerintah (RKP) 2022 yang diselenggarakan Kantor Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Rabu (24/2).
Pada rapat yang dipimpin menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa itu, Andika berada satu klaster dengan kepala daerah dari Pemprov di Jawa- Bali. Mereka yang juga hadir secara virtual itu adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wakil Gubernur DI Yogyakarta KGPAA Paku Alam X dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Dikatakan Andika, pengembangan Kota Baru Maja yang diusulkan Pemprov Banten kepada Pemerintah Pusat untuk dilakukan pada tahun 2022 adalah melalui pembangunan jalan strategis, peningkatan jalan nasional Cikande-Rangkasbitung dan reakvitasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan.
Berikutnya, lanjut Andika, melalui pembangunan jalur ganda kereta api Rangkasbitung-Merak yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan Kota Baru Maja sebagai kota mandiri serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan distribusi barang di wilayah Kabupaten Lebak.
Pada kesempatan tersebut, Andika juga melakukan pengajuan sejumlah program pembangunan infrastruktur lainnya kepada Pemerintah Pusat untuk dilakukan pada Tahun 2022. Dalam rangka peningkatan kualitas jalan untuk mendukung kawasan industri, kata Andika, Pemerintah Provinsi Banten mengusulkan perbaikan jalan Serdang-Bojonegara-Merak, peningkatan jalan Cilegon-Pasauran, serta pembangunan fly over Jalan Sudirman, Kota Serang.
Berikutnya, lanjut Andika, terkait dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Pemerintah Provinsi Banten mengusulkan Pembangunan SPAM Waduk Sindang Heula di Kabupaten Serang dan Karian DAM Serpong Water Conveyance and Supply System di Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang Selatan.
“Adapun untuk mengatasi masalah banjir di Provinsi Banten, kami mengajukan normalisasi dan peningkatan fungsi aliran sungai,” katanya.
Terkait itu, kata Andika, Pemerintah Provinsi Banten mengusulkan lanjutan pengendalian banjir Kali Cisadane, pembangunan tanggul banjir sungai Cidurian di Kabupaten Tangerang serta pengendalian banjir Sungai Ciliman di Kabupaten Lebak. Adapun untuk peningkatan sarana prasarana kebencanaan, lanjutnya, Banten mengusulkan pembangunan stasiun pasang surut permanen di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pengembangan wilayah dan percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Banten akan difokuskan pada lima hal. Salah satunya adalah pengembangan wilayah Kota Baru Maja yang merupakan major project untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Luhut menuturkan sejauh ini ada 200 ribu rumah yang sudah dan akan dibangun di Kota Baru Maja.
Selain hal tersebut, Luhut menjelaskan pemerintah juga menggarap pengembangan konektivitas Jalan Tol Serang-Panimbang dengan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas Banten Selatan dan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Tol yang berada di koridor tengah ekonomi Banten ini akan dibangun sepanjang kurang lebih 83,6 kilometer dan melewati kurang lebih 50 desa/kelurahan. Fokusnya pun akan bergerak pada sektor industri manufaktur, perdagangan, logistik, pemukiman, dan jasa.
Selain Tol Serang-Panimbang, pembangunan sarana prasarana Bendungan Karian dan sistem penyediaan air minum (SPAM) Karian-Serpong juga menjadi fokus pengembangan Banten.
Bendungan Karian akan mampu menjadi pengendali banjir, menjadi salah satu titik wisata air, juga menjadi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan potensi 1,8 MW. Kapasitas Bendungan Karian adalah sebesar 314,7 juta meter kubik.
Bendungan ini juga menyediakan kebutuhan air sebesar 9,1 meter kubik per detik untuk Kabupaten Lebak, Pandeglang, Tangerang, Tangerang Selatan, dan DKI Jakarta serta memfasilitasi kebutuhan air 5,5 meter kubik per detik untuk Daerah Irigasi Ciujung dan suplai air untuk Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.
Berikutnya, pemerintah juga menjadikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung sebagai fokus pengembangan Banten. Kawasan seluas 1.500 hektar itu diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 85.000 orang hingga tahun 2025.
Terakhir, pengembangan kawasan industri terintegrasi Wilmar. Kawasan industri ini diharapkan mampu menyediakan gas hingga 20 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dan listrik hingga 500 megawatt (MW) bagi tenant. Lahan seluas 800 hektar yang rencananya akan digunakan sebagai kawasan industri pun telah disiapkan. (gatot)
Diskusi tentang ini post