SATELITNEWS.ID, PASAR KEMIS—Akibat hujan lebat disertai angin kencang, rumah bilik milik Finah, warga Kampung Lamporan RT 03/ RW 05, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, ambruk, Rabu (19/2) sore. Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa ataupun luka, karena penghuni tidak sedang berada di dalam rumah.
Finah, pemilik rumah mengatakan, pada hari Rabu (19/2) hujan begitu lebat dan disertai angin kencang. Kata dia, ketika rumahnya roboh, dirinya sedang menginap di rumah kakaknya. Menurut Finah, rumahnya tiba-tiba saja roboh ketika ada angin yang begitu kencang menerjang.
“Waktu itu hujan kencang banget, ditambah anginnya juga seram. Kebetulan saya tidak ada di rumah. Namun di dalam rumah ada anak saya, bernama Piyon. Alhamdulillah anak saya masih ditolong Allah. Soalnya pas rubuh tidak kenapa-kenapa,” kata Finah kepada Satelit News, Kamis (20/2).
Menurut Finah, sebelum roboh diterjang angin, kondisi rumahnya yang beralaskan tanah itu memang sudah kurang layak dan hampir roboh. Dia mengaku, selama ini ingin sekali membenahi rumahnya tersebut, namun terkendala biaya. Pasalnya, pendapatan suaminya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
“Memang kondisi rumah saya sudah kurang layak. Yah namanya juga rumah seadanya. Pengen banget betulin rumah dari kemarin-kemarin, cuma ya terhalang oleh biaya,” jelasnya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bisa memberikan bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang saat ini sudah rata dengan tanah. Sehingga, dia dan keluarga bisa kembali berkumpul di dalam rumahnya.
“Sekarang saya mengungsi dulu ke rumah kakak saya. Soalnya rumah saya sudah rata dengan tanah. Semoga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bisa memperbaiki rumah saya,” harapnya.
Sementara itu, Kapolsek Pasar Kemis AKP Bambang Supeno membenarkan terkait robohnya rumah Finah, warga Kampung Lamporan RT 03/ RW 05, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, pada Rabu (19/2) sore. Menurutnya, rumah Finah roboh karena diterjang angin. Dia juga membenarkan jika kondisi rumah Finah sebelumnya sudah kurang layak.
“Iya benar, rumah Finah dengan ukuran 5 x 10 itu ambruk diterjang angin. Memang sebelumnya, kondisi rumah itu sudah kurang layak,” katanya.
Menurut Bambang, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa ataupun luka. Namun kerugian yang dialami Finah ditaksir mencapai Rp 20 juta. “Korban jiwa dan luka nihil. Hanya saja kerugian yang dialami mencapai Rp 20 juta,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post