SATELITNEWS.ID, SERANG–Warga Perumahan Bumi Cikande Indah (BCI), Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, terus mengembangkan usaha pembuatan sarung tangan karet. Saat ini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu mampu menjual produknya hingga ke sejumlah wilayah.
Seorang warga Perumahan BCI yang juga sebagai Manager Operasional, Samsul Ma’arif mengatakan, ditengah pandemi Covid-19 hampir semua usaha yang sifatnya konsumtif, sangat sulit untuk bertahan. Namun baginya justru menjadi peluang usaha, yaitu pembuatan sarung tangan karet, yang biasa digunakan untuk penanganan Covid-19.
Alhasil tambahnya, dari usaha tersebut banyak masyarakat setempat yang notabene membutuhkan pekerjaan, sangat terbantu. “Pengennya sih semua warga perumahan ikut bekerja, kalau tempatnya luas dan pasarnya luas, rasanya pengen merekrut mereka. Karena sebagian besar masyarakat kita, ditengah pandemi ini penghasilannya banyak yang sudah terpotong,” kata pria yang akrab disapa Arif, saat ditemui di tempat usahanya, di Perumahan Bumi Cikande Indah, Minggu (28/2).
Ditambahkannya, meskipun masih sangat kecil dan tempatnya sederhana, ia sudah mengantongi izin usaha dari mulai izin produksi, izin edar hingga perizinan usaha, sejak awal berdiri. Bahkan beberapa legalitas dikeluarkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Jadi walaupun tempatnya “ecek – ecek” (sederhana) seperti ini, produk kita sudah diakui. Sudah tingkat nasional., bahkan tingkat Asia. Dulu kita vendor dari Kobayasi dan lain sebagainya, kita juga sudah punya sertifikat dari Kobayasi, itu ekspor. Berdiri tahun 2005 silam. Cuma di tahun 2016 karena rekanan kita tutup, kita sempat berhenti. Nah diera Covid, justru ada peluang. Kita bangkit lagi membuat sarung tangan karet ini,” paparnya.
Saat ini tambahnya lagi, pihaknya memberdayakan sebanyak 30 orang warga. Namun saat permintaan banyak, pegawai-pun bisa bertambah hingga mencapai 40 orang. Adapun untuk produksi sehari, mencapai 2000 pasang sarung tangan karet.
“Saat ini, pasarnya kebanyakan untuk penanganan Covid-19. Paling banyak Indonesia Timur seperti, Sulawesi, Papua, Nusa Tengara Timur dan Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.
Ketua RT 03 RW 06, Perumahan Bumi Cikande Indah, Adam Wijaya mengatakan, adanya UMKM tersebut sangat membantu masyarakat. Karena yang tadinya menganggur, sekarang bisa bekerja dan mempunyai penghasilan.
“Warga sangat mendukung sekali UMKM ini. Tidak ada limbah segala macam, sejak berdiri sampai sekarang, dengan warga tidak ada masalah,” ujar Adam.
Terpisah, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang, Agus Wahyudiono mengaku, sangat mendukung tumbuhnya UMKM di Kabupaten Serang, khususnya di Cikande. Karena dengan adanya UMKM akan mengurangi angka pengangguran.
“Contoh, kalau di Desa Cikande ada dua UMKM, punya 10 atau bisa merekrut 15 orang, berarti kan bisa mengurangi angka pengangguran. Kalau jumlah Desa di Kabupaten Serang ada 326, kan lumayan 30 dikali 326,” ungkap Agus.
Namun demikian ia berharap, ketika tumbuhnya UMKM ini semua pihak mendukung dan tidak merecokinya (mengganggu). Sehingga tumbuh berkembang, yang tadinya mikro menjadi kecil dan kecil menjadi menengah, kemudian menjadi besar.
Ketika besar, mereka akan taat sesuai dengan prosedur perizinan dan membayar pajak. Kemudian bisa menjadi sumber pendapatan Kabupaten Serang. “Jadi kita sama – sama bangun dan dukung UMKM. Kalau sama – sama sinergi, tingkat pengangguran menurun, ekonomi meningkat. Daya beli meningkat dan produksi meningkat. InsyaAllah IPM meningkat,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post