SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Provinsi Banten Partai Demokrat menyiapkan 7 kader terbaiknya untuk diusung sebagai bakal calon Gubernur. Salah satunya yakni Walikota Tangerang Arief Wismansyah.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai DPP Demokrat Banten M Nawa Said Dimyati mengatakan, masuknya nama Arief Wismansyah setelah pihaknya melakukan survei ke masyarakat dalam bursa yang diusung untuk Pemilu Gubernur Banten mendatang. “Arief ini kan memang punya tugas untuk memenangkan pemilu. Itu termasuk yang disebut radar DPP Bappilu Demokrat Banten,” kata Nawa Said kepada Satelit News, Selasa, (2/3).
Dikatakan Said, Arief memiliki elektoral yang cukup baik. Kemudian, hasil survei yang dilakukan Bappilu DPP Demokrat Banten kepada masyarakat juga hasilnya baik. “Dia kader partai dan dia punya kapasitas dan kapabilitas dan peluang untuk menang. Penilaian itu selain didasarkan pada kapasitas dan kapabilitas, juga dinilai dari survei dan loyalitas terhadap partai,” tambahnya.
Said yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten ini mengatakan, dari hasil survei, respon masyakarat Banten mendapati 7 nama terbaik. Namun demikian, ini baru hanya survei saja, DPD Demokrat Banten tetap akan melakukan penjaringan.
“Kader internal partai juga berpeluang untuk jadi calon gubernur. Makanya nanti akan ada tahapan penjaringan calon gubernur lewat pendaftaran resmi yang kita buka untuk kader maupun lewat pendekatan lain,” kata dia.
Diketahui, Bappilu DPP Partai Demokrat telah merilis 7 nama kader yang akan diusung pada Pilgub Banten mendatang. Selain Arief Wismansyah, ada incumbent Gubernur Banten Wahidin Halim, Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya, Anggota DPR RI Nur Aini dan Zulfikar. Kemudian tokoh Banten Aeng Haerudin dan Wakil Sekjen DPP Demokrat Siti Nur Azizah Ma’ruf.
“Dengan dilemparnya nama-nama ini, yang bersangkutan sudah bisa berkomunikasi dengan masyakat untuk jadi kepala daerah di Banten. Output yang dirasakan yang bersangkutan ikut komunikasi politik dengan warga sekitar maupun dengan kandidat yang lain,” jelas Said.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang komarudin mengatakan Partai Demokrat Banten memiliki kalkulasi tersendiri soal Pilgub Banten. Dengan munculnya nama Arief Wismansyah, artinya Demokrat membuka banyak pintu.
“Artinya beberapa nama diusulkan dan diuji cobakan ke publik, tapi saya melihat ujung-ujungnya incumbent (Wahidin Halim) yang akan diusung. Incumbent yang akan diajukan karena incumbent potensi menang kembali tinggi,” ujarnya.
Menurut Ujang, Wahidin Halim akan lebih menonjol di Pilgub Banten mendatang karena statusnya sebagai incumbent. Mantan Walikota Tangerang dua periode itu dinilai punya potensi kembali diusung lantaran memiliki jaringan.
“Sementara Arief kan walikota, dan walikota itu kan wilayahnya kecil. Dan sedikit saya melihatnya sangat sederhana, Demokrat akan mengusung kepada kadernya yang potensi menangnya tinggi. Kalau dibandingkan dengan WH, tentu saya melihat WH lebih unggul karena jangkauannya lebih luas,” jelas dia.
Kemudian soal investasi politik WH yang diberikan kepada rakyat selama 5 tahun menjabat gubernur Banten menjadi nilai lebih. Kendati kata Ujang, ada kemungkinan Arief akan diusung menjadi wakilnya Wahidin Halim, sama seperti saat di Kota Tangerang dahulu.
“Kemungkinan bisa jadi Arief nanti jadi wakilnya, atau sebagainya kita tidak tahu perkembangan politik ke depan. Yang jelas kompetisi di internal itu pasti akan dibuka, karena kalau hanya satu pintu, misal sudah diusung WH, itu tentu tidak fair dan tidak bagus untuk kepentingan partai,” katanya.
Bila WH dan Arief dipasangkan di Pilgub mendatang hal ini berpotensi meruntuhkan lingkaran dinasti Atut di Banten. Diketahui, dinasti Atut saat ini dipegang oleh Andika Hazrumy yang menjadi Wakil Gubernur Banten.
“Tergantung dinamika politik ke depan yang akan terjadi kalau saya lihat. Kalau Andika merasa kuat, dia akan mencalonkan sendiri, dan sebaiknya kalau dia merasa gak kuat, dia akan bergandengan kembali dengan WH,” katanya.
Kendati demikian masih banyak kemungkinan untuk iklim politik di Banten. Jika Arief siap melangkah menjadi calon gubernur, kata Ujang, Walikota Tangerang itu masih memiliki waktu yang panjang. “Ini kan masih ada waktu 4 tahun. Katakanlah ini kerja politik 2 tahun karena setahun berikutnya nyari pasangan, jadi masih sangat lama dan dimungkinkan untuk mengatur itu,” katanya.
Untuk menumbuhkan popularitas di Banten, jelas Ujang, Arief harus memiliki prestasi yang menonjol baik di level nasional maupun internasional. “Dia harus berprestasi, dia harus jadi walikota yang berprestasi, karena dengan prestasi itu masyakarat Banten akan tahu, jadi bukan hanya di kotanya, tapi seluruh Banten,” kata dia.
Hal ini menurut Ujang akan cepat mengangkat popularitas dan elektabilitas Arief Wismansyah. “Kalau dia punya prestasi nasional dan internasional yang membanggakan itu akan cepat. Jadi diukur dengan prestasi saja,” pungkasnya. (irfan/dm)
Diskusi tentang ini post