SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang kembali melakukan vaksinasi. Kali ini menyasar para sopir angkutan umum dan ojek online (Ojol). Setidaknya ada 1.000 lebih yang mendapat vaksin CoronaVac di di Terminal Poris Plawad, Cipondoh, Kamis (4/3).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Televisianingsih mengatakan, sopir angkutan umum dan ojek online termasuk orang yang berpotensi tinggi menularkan Covid-19. Sehingga mereka sudah menjadi target penerima vaksinasi Covid-19 tahap dua yang dilaksanakan sejak Kamis (25/2) lalu.
“Hari ini, Dinkes melaksanakan vaksinasi dengan sasaran sebanyak kurang lebih 1.000 orang pekerja transportasi,” ujar Televisianingsih.
Pendataan seluruh pengemudi transportasi umum itu, kata Televisianingsih, dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang. Dishub melalui koordinator di tiap jenis transportasi umum yang kemudian menyerahkan nama serta data diri masing-masing pengemudinya.
Bila ditemukan adanya penolak vaksinasi, maka pihak Dinkes tak akan memberikan sanksi. Malahan, lanjut Televisianingsih, mereka yang menolak akan diberikan edukasi terkait kandungan CoronaVac.
“Kami saat ini lebih fokus pada proses vaksinasi. Jadi kalau ada yang menolak, kami edukasi terus. Kami edukasi, vaksin bermanfaat bagi tubuh mereka, sehingga nanti tubuh mereka akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat,” kata Televisianingsih.
Salah satu sopir angkot, Sawin mengatakan sedari awal dirinya memang telah berniat divaskisnasi setelah mendapat informasi tersebut. Diakuinya, usai divaksin pria 45 tahun tak merasakan efek samping yang berlebihan.
Sawin, salah seorang pengemudi angkot, mengaku telah disuntik CoronaVac sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika ditemui sekitar pukul 09.45 WIB, Sawin sama sekali tak merasakan efek samping apa pun.
“Iya, ini pertama kali disuntik. Enggak sakit apa-apa, enggak pegel juga. Harapannya ya biar sehat, biar enggak ada penyakit,” ungkap Sawin.
Usai mendapat vaksin, Sawin pun langsung bergegas kembali bekerja. “Ini saya mau langsung narik aja karena enggak kenapa-kenapa,” ujarnya.
Dia berharap vasksinasi dapat menjadi jalan keluar untuk memutus penyebaran Covid-19. Pasalnya selama pandemi ini Sawin mengaku mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
“Iya karena ini kan dibatesin semuanya. Penumpang yang dulunya full sekarang enggak. Sangat menderita juga,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu pengemudi ojek daring, Ismail. Dia berharap kehidupan dapat kembali normal sedia kala.
“Waktu dilarang mengangkut penumpang itu saya nganggur di Ojol. Karena kan enggak bisa angkut penumpang bolehnya kirim barang dan makanan aja. Sementara saya bisanya kan angkut penumpang,” pungkasnya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post