SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten terus menurun. Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan delapan kota dan kabupaten di Provinsi Banten sudah masuk zona kuning penyebaran virus Corona atau Covid-19. Hal tersebut dipastikan langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (10/3).
“Dari rapat koordinasi ini yang dapat dipastikan dan saya sampaikan kalau delapan kota dan kabupaten di Banten sudah zona kuning semua,” ujar Wahidin Halim.
Dia mengungkapkan, keluarnya seluruh wilayah di Banten dari zona oranye penyebaran Covid-19 lantaran efektifnya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Sebab, beberapa daerah seperti Kota Tangerang pada beberapa pekan lalu masih zona oranye dan sudah turun ke zona kuning.
“Pertama dari penerapan PPKM mikro, dan itu terbukti dengan saat ini di wilayah Tangerang Raya sudah berubah zona yang tadinya merah menjadi kuning,” kata Wahidin dalam rapat yang juga dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Fadil Imran, Danrem Wijayakrama Brigjen TNI Purwito Hadi, Bupati Tangerang Zaki Iskandar, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie itu.
“Kita berharap bisa menekan dan meminimalisir angka penularan Covid-19 di wilayah Banten. Wilayah Tangerang Raya ini sangat rentan sekali penularannya karena berdekatan dengan DKI Jakarta. Jangan sampai kebijakan di Jakarta malah bisa berimbas ke wilayah Banten, khususnya Tangerang Raya,”tuturnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan tren penularan Covid-19 di Tangerang semakin menurun. Tapi, dia mengaku harus tetap ada evaluasi.
“Karena Tangerang Raya ini merupakan episentrum dari Covid-19 di wilayah Banten, mungkin apabila di Tangerang Raya bisa dikendalikan maka Gubernur akan ringan tugasnya dalam penanggulangan Covid-19,”ungkapnya.
Kapolda menyatakan salah satu kunci penurunan kasus Covid-19 adalah pemberdayaan masyarakat di basis komunitas. Maka dari itu Polda Metro Jaya membentuk Kampung Tangguh untuk memberdayakan masyarakat di skup terkecil.
“Makanya kenapa dibentuk Kampung Tangguh Jaya di situ kami membentuk relawan dimana mereka bisa mandiri melakukan peran 3 T dan kami juga sudah banyak melatih relawan untuk bisa melakukan testing sendiri. Ini sangat penting karena dengan melakukan tes sendiri dan dengan cepat tanpa menunggu petugas puskesmas dan akan lebih cepat tertangani,”katanya.
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar bersyukur wilayahnya sudah masuk zona kuning. Namun Zaki menegaskan semua pihak tak boleh terlena serta tetap harus disiplin 4 M.
“Meskipun jumlah penduduk di Kab. Tangerang sekitar 4 Juta orang tetapi Alhamdulillah pemerintah bisa menekan dan mengendalikan kasus Covid-19 di Kab. Tangerang,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengharapkan adanya integrasi data terkait penanganan Covid-19 secara satu pintu agar informasi serta pembaharuan lebih efektif.
“Kondisi saat ini, sistem yang digunakan masih berbeda antara pemerintah pusat dengan daerah sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan data yang terjadi,” ungkap Wali Kota dalam acara yang sama.
Salah satu contohnya, sambung Wali Kota, mengenai data ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Kota Tangerang dinyatakan tidak mencukupi pada data yang digunakan oleh Pemerintah Pusat.
“Padahal di Kota Tangerang tempat tidur untuk pasien Covid-19 persentasenya mencapai 52%, dengan jumlah 1.514 unit,” ungkap Arief. (irfan/alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post