SATELITNEWS.ID, PAMULANG— Pagar tembok SDN Parakan Pondok Benda Barat Kecamatan Pamulang, roboh ke jalan pada Kamis (20/1) malam. Puing material tembok yang menutupi sebagian ruas jalan depan sekolah mengakibatkan akses tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.
Berdasarkan kabar yang diterima Satelit News, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB saat wilayah tersebut diguyur hujan deras dan angin kencang. Warga sekitar mendengar suara gemuruh seperti bangunan roboh. Setelah diperiksa, sumber suara gemburuh tersebut ternyata tembok pagar sekolah roboh.
“Robohnya diperkirakan sebelum adzan subuh, suaranya terdengar keras, bruk..,” tutur Soleh, salah satu warga saat dimintai keterangan, Jumat (21/2/2020).
Sopyan (37), salah satu pengendara sepeda motor yang terjebak reruntuhan pagar tembok saat hendak melintasi akses jalan tersebut mengaku baru mengetahui kejadian tersebut. Kendaraan yang dikemudikannya tidak bisa melewati akses jalan itu lantaran ruas jalan terhalang puing-puing pagar tembok sekolah. Diapun terpaksa putar arah untuk mencari jalan alternatif lain. “Terpaksa deh balik arah, jalan sini ga bisa dilewati, ketutup reruntuhan,” keluhnya.
Salah satu guru SDN Parakan, Mardiah mengatakan informasi dari warga sekitar kejadian itu terjadi sebelum subuh, sekitar 04.30 WIB. “Semalam kan sempat hujan besar, sebelumnya juga itu tembok sudah agak terkikis-kikis sama air, karena semalam hujan, jam 4 itu rubuh, alhamdulillah gak ada yang lewat,” ujarnya kepada wartawan.
Hujan lebat disertai angin mengguyur Kota Tangsel terjadi selama kurang lebih dua jam. Diduga robohnya pagar setinggi 2,5 meter dan panjang 5 meter tersebut bersamaan hujan disertai angin kencang sejak Kamis malam. “Iya hujan tadi malam itu bareng angin kenceng juga, itu kemungkinan yang sebabkan tembok roboh,” jelasnya.
Tembok pagar itu belum lama dibangun oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangerang Selatan. Namun kondisinya memang sudah terkikis oleh saluran air di depan sekolah. “Kalau tidak salah, pagar itu di bangun tahun 2016 lah ya, dibangun sama Dinas Bangunan,” kata guru kelas IV sekolah tersebut.
Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang melintas. “Untungnya pagi itu nggak ada orang lewat. Jadi alhamdulillah nggak ada korban,” katanya.
Pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke Dinas Pendidikan dan sudah dilakukan peninjauan. “Dinas pendidikan sudah meninjau, tadi ada tim dari perbaikan, kemungkinan besok ada pertemuan kembali. Yang bersihin puing sekarang dari dinas langsung,” katanya.
Pihaknya berharap agar pagar ini segera diperbaiki karena khawatir dengan siswa-siswi sekolah. “Harapannya ya secepatnya diperbaiki, soalnya takut anak-anak, anak-anak juga udah dibilangin jangan kesana dulu,” tutupnya.
Selang beberapa jam, sejumlah pekerja telah mengangkat puing-puing sisa ambruknya pagar sekolah itu. Mereka membersihkan batu-batu sisa hancuran pagar yang menutupi selokan dan memakan bahu jalan. Sementara di ujung pagar sekolah yang ambruk, terdapat juga toilet dengan kondisi yang memprihatinkan. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post