SATELITNEWS.ID, SERANG–Beberapa hari terakhir, ini Media Sosial (Medsos) dihebohkan oleh video asusila yang diduga warga Kabupaten Serang. Video yang tidak senonoh tersebut, diduga dilakukan oleh anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah.
Diketahui dalam video itu, dua orang remaja melakukan hubungan badan layaknya pasangan suami istri, disebuah bangunan berlatar tulisan “Parakan 01” di dinding temboknya. Aksi tersebut, diduga diabadikan oleh seseorang tanpa sepengetahuan mereka alias sembunyi – sembunyi.
Perbuatan tidak senonoh itu, kemudian terhenti saat kendaraan roda dua melintas dihadapan mereka. Video tersebut, kini sudah viral di Media Sosial (Medsos).
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten, Uut Lutfi, membenarkan adanya video asusila yang saat ini viral di Medsos. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari tim relawan LPA Banten, diduga lokasinya di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.
“Saya sudah turunkan tim, untuk menelusuri identitas anak tersebut. Harapan saya, ada pihak yang melaporkan kasusnya ke kami. Agar kami dapat menindaklanjuti dengan pendampingan psikologis, pendampingan psikososial dan pendampingan hukum,” kata Uut, Minggu (14/3).
Katanya, video yang diperoleh oleh relawannya-pun, didapat dari Medsos. Namun demikian, pihaknya mengimbau agar tidak disebarluaskan lagi. “Karena selain sudah ada perbuatan asusila, tapi yang memideokan dan menyebarkannya, bisa terjerat Undang – Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” ujarnya.
Uut juga menduga, pelaku video asusila tersebut masih seusia anak sekolah, baik laki-laki-nya maupun yang perempuannya. Namun demikian ia mengaku, masih menelusuri identitasnya. “Saya kira, ini akan berdampak terhadap psikologis. Terutama untuk yang perempuannya, sebagai korban. Aspek hukumnya juga bisa diproses, biar ada pembinaan dan pembelajaran bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Sementara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang, Aep Syaefullah, mengaku kaget adanya video asusila yang saat ini viral di Medsos. Menurutnya, perbuatan tersebut sangat memalukan dan merusak moral, terlebih dilakukan oleh anak di bawah umur.
“Saya kaget ada notif di twiter, perbuatan sangat memalukan, dilakukan oleh anak di bawah umur. Sepertinya itu anak SMP, dilakukan diluar, dijalan, masih pake baju sekolah dan perempuannya juga kelihatan pake almamater sekolah,” pungkasnya.
Ditambahkannya, dari informasi yang diterimanya, kejadian tersebut dilakukan di wilayah Desa Kareo. Namun untuk pelakunya, berasal dari luar Desa Kareo. “Tapi orang manapun, ini sangat disayangkan dan memalukan, terutama bagi orang tuanya. Terus pihak sekolahnya juga, kalau itu kedeteksi sekolahnya,” ujarnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, ia-pun mengimbau kepada para orang tua dan sekolah, agar ada pembinaan ketat. Kemudian kepada dinas terkait, untuk menelusuri kejadian tersebut. Menurutnya, pendidikan agama dan moral, perlu ditingkatkan.
“Ini bisa saja akibat Medsos. Karena sangat mudah mengakses hal seperti itu,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post