SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG–Harga “Cabai Setan” di pasar Rangkasbitung, terus merangkak naik. Dari sebelumnya Rp 120 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 140 ribu per kilogram. Bahkan, harganya sudah melebihi harga daging kerbau maupun sapi.
Belum diketahui pasti penyebab lonjakan harganya. Namun, menurut sejumlah pedagang penyebabnya adalah cuaca, serta sudah tinggi harga dari distributornya.
Seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, Meti Gustiani mengatakan, harga cabai oranye (cabai setan) ini terus mengalami kenaikan. Bahkan, dari sebelumnya Rp 120 ribu sekarang menjadi Rp 140 ribu per kilogramnya.
“Mulai bulan Februari dan awal Maret, sampai sekarang, terus naik harganya. Awalnya Rp 80 ribu, naik jadi Rp 100 ribu, naik lagi jadi Rp 120 ribu, sekarang jadi Rp 140 ribu per kilogram,” kata Meti, Selasa (16/3).
Menurutnya, kenaikan harga itu cepat dan sangat berdampak pada pedagang maupun pembeli. Hal itu terlihat dari pelanggan setianya, sudah mulai mengurangi jumlah pembelian cabai yang dikenal super pedas itu. “Sekarang harganya sudah melebihi harga daging. Banyak pelanggan setia saya, yang mengurangi kebutuhan pembelian cabai itu,” akunya.
Meti tidak menyangkal, menjelang puasa harga kebutuhan bumbu dapur maupun yang lainnya, kerap mengalami kenaikan. Tapi, kenaikan itu tidak separah sekarang. Ia-pun menyebut, tidak menutup kemungkinan harga cabai itu akan terus naik.
“Kita nggak tahu pasti apa penyebabnya. Yang jelas kata distributornya, dampak cuaca ekstrim,” ujarnya.
Untuk pembeli, tambah Meti, sejak terjadinya kenaikan pembeli berkurang mulai dari jumlah maupun konsumen. Ia-pun tidak memungkiri hal tersebut, karena pembeli akan mengurangi jumlah kebutuhan cabainya. “Langganan saya yang biasa beli 2 kilo, sekarang cukup 1 kilo saja. Saya tidak heran mereka mengurangi jumlah pembelian, karena harganya mahal. Walaupun dikeluhkan pembeli, gimana lagi. Saya nggak mungkin tidak menaikan harga, dari distributornya juga sudah naik,” terangnya.
Pedagang bumbu lainnya di Pasar Rangkasbitung, Yadi mengaku, kesal lantaran hanya tiga jenis itu saja yang mengalami kenaikan harga. Biasanya menurut Yadi, cabai itu suka bersamaan naik harganya. “Yang kita tahu, memang saat ini cuaca ekstrim terus melanda, baik di Lebak maupun di daerah lainnya. Tapi kita harap, kenaikan harganya tidak terlalu tinggi. Sebab itu mempengaruhi tingginya kebutuhan konsumen, dan akan berbenturan modal dan omset,” pungkasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Lebak, Dedi Setiawan, membenarkan kenaikan harga cabai oranye atau yang sering disebut cabai setan itu. “Secara kasat mata ini dampak cuaca. Tapi kita berharap, momentum cuaca ini jangan dijadikan kesempatan untuk meraup keuntungan lebih. Kita akan cari tahu penyebabnya,” imbuhnya. (mulyana/mardiana)
Diskusi tentang ini post