SATELITNEWS.ID, SERANG–Tiga orang jajaran Direksi PT Serang Berkah Mandiri (SBM), secara resmi mundur dari jabatannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (16/3). Alasan mereka mundur dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Serang itu, salah satunya akibat sudah tidak menerima gaji selama 20 bulan (1 tahun 8 bulan).
Diketahui tiga orang yang mengundurkan diri itu yakni, Didin Wardiono sebagai Direktur Utama, Ahmad Edi Direktur Operasional dan Deni Baskara Yudhawarsa Direktur Keuangan.
Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa mengatakan, pengunduran tersebut sudah dikabulkan melalui RUPS. “Sudah kita kabulkan. Tapi sebelumnya, mereka melaporkan pertangggungjawaban keuangan. Tadi disampaikan laporan pertanggungjawabannya, kemudian disampaikan secara tertulis, nah kita penuhi,” kata Pandji, Selasa (16/3).
Katanya, untuk mengisi kekosongan, sekarang pihaknya sudah mengangkat Pelaksana tugas (Plt) yakni, untuk Plt Direktur Utama dijabat oleh Isbandi yang merupakan Komisaris, Direktur Operasional diisi oleh Agus Erwana, sedangkan untuk Direktur Keuangan masih kosong.
“Mereka diberi waktu sampai 6 bulan. Kemudian memerintahkan Komisaris, untuk segera menyusun rencana open bidding,” tandasnya.
Sementara, Plt Direktur Utama PT SBM, Isbandi Ardiwinata Mahmud mengaku, sebagai Plt yang pertama memiliki tugas untuk membenahi manajemen. Kemudian, mempersiapkan ADRT, SOP dan rencana bisnis yang akan dijalankan oleh PT SBM, selama lima tahun kedepan.
“Nah yang ketiga, mempersiapkan proses seleksi untuk Direksi definitive, paling lambat 6 bulan kedepan,” ungkap Isbandi.
Disinggung alasan mundurnya tiga orang Direksi PT SBM itu, menurutnya, hal itu dilatarbelakangi karena kondisi SBM saat itu belum memadai. Sehingga ada kewajiban hak mereka yang belum terpenuhi, salah satunya gaji.
“Rata-rata, semua satu tahun delapan bulan tak menerima gaji, wajarlah, manusiawi. Makanya, kita untuk mempertahankan perjalanan SBM, ya ditunjuk Plt untuk membenahi segala kekurangan di SBM,” ujarnya lagi.
Ditambahkannya, neraca keuangan PT SBM diakuinya memang kurang signifikan. Berdasarkan laporan, nilainya masih dibawah Rp 10 juta. Oleh karena itu, untuk melakukan pengembangan usaha pihaknya-pun berencana mengupayakan kerjasama dengan pihak lain.
“Mudah-mudahan, jadi sumber pendapatan. Seperti halnya, pelabuhan kita kerjasama. Jadi mengoptimalkan hubungan baik saja untuk sementara ini, dengan beberapa pihak untuk bisa usaha bersama,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post