SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang optimistis meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2021, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia (RI).
Penghargaan yang akan diterima oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah itu, dengan raihan nilai kategori APE Utama. “Kabupaten Serang, Alhamdulillah, telah melakukan verifikasi terhadap penghargaan dari Kementerian PPPA. Mudah-mudahan, kita naik menjadi Utama yang sebelumnya Madya,” kata Asisten Daerah (Asda) III Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang, Ida Nuraida, Selasa (23/3).
Diketahui, APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (Pemda), yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
Meski optimistis meraih penghargaan APE kategori Utama, kata Ida, masih ada PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan Pemkab Serang. Sebutnya ada lima pesan tadi, yang pertama dari segi data, kemudian aturan-aturan, terus kelembagaan, kemudian juga perencanaan penganggarannya yang mendukung program Pengarusutamaan Gender atau PUG.
“Kemudian diminta, 5 OPD yang paling menggambarkan pelaksanaan perencanaan itu. Kemudian, satu OPD yang paling berpengaruh, yang paling besar programnya, atas pengarusutamaan gender atau PUG,” ujarnya, seraya berharap, Bupati Serang menerima penghargaan itu.
“Mudah-mudahan, Kabupaten Serang dan Ibu Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, menerima penghargaan itu. Kalau lima syarat tadi kita penuhi, saya yakin nanti Ibu Bupati menerima penghargaan,” tambahnya.
Ida kembali memastikan keoptimisannya, jika lima syarat dipenuhi akan diraih penghargaan APE tertinggi, yakni Utama. “InsyaAllah, saya yakin nanti Ibu Bupati menerima pengahargaan. Sebelumnya, APE kategori Pratama, Madya dan Utama tertinggi,” tuturnya.
Dalam verifikasi yang dilakukan secara daring atau online, oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI), bertindak selaku Tim Independen dan Tim Verifikator Lapangan Implementasi Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) Kementerian PPPA, Yusuf Supriadi dan selaku Moderator, Priyadi Santoso.
Pengarusutamaan gender atau disingkat PUG, adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistimatis, untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia (rumah tangga, masyarakat dan negara), melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Kepala DKBPPPA Kabupaten Serang, Tarkul Wasyit mengatakan, DKBPPPA sebagai OPD teknis terkait dengan implementasi pengarusutamaan gender (PUG) di Kabupaten Serang, menyampaikan terimakasih kepada Bupati Serang, Ketua Pokja, Kepala Bappeda, Driver, Inspektur, BPKAD, serta pada kepala OPD, LSM, perguruan tinggi, yang telah hadir bersama- sama untuk mendukung pelaksanaan PUG.
“Alhamdulillah, semua OPD sudah melaksanakan yang responsif gender, antara lain masing masing OPD telah membuat Anggaran Responsif Gender (ARG), membuat GAB (Gender Analisis Pathway), membuat Gender Budget Statement ( GBS), membuat kerangka acuan kerja) Term Of Refrence (TOR),” ungkap Tarkul.
Dengan begitu, kata Tarkul, hal ini menunjukkan Kabupaten Serang telah membuktikan komitmen yang kuat, dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender. “Tidak saja di OPD Kabupaten Serang, tetapi juga kepada OPD kecamatan, sudah membuat hal-hal sebagai tersebut di atas. Ada catatan dari tim verifikator nasional, dua hari kedepan akan kita penuhi,” paparnya.
Tarkul juga berharap, berdasarkan hasil verifikasi sesuai apa yang diharapakan dan dilakukan. “Semoga hasil verifikator hari ini, membawa kabupaten mendapatkan penghargaan APE. Dari Madya menjadi Utama. Tentunya semua kerja keras kita, semata-mata ingin menjadikan Kabupaten Serang yang maju, sejahtera dan agamis dan berkeadilan gender,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post