SATELITNEWS.ID, SLEMAN–Persita Tangerang harus mengakui keunggulan Persiraja dalam pertandingan pembuka grup D Piala Menpora 2021, kemarin. Pendekar Cisadane tunduk 1-3 dari Laskar Rencong pada laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Persiraja sudah unggul 3-0 di babak pertama. Semua gol diborong Assanur Rijal.
Persita baru membalas di babak kedua. Gol dilesakkan Chandra Waskito, dan menjadi satu-satunya gol untuk Pendekar Cisadane. Kemenangan ini membuat Persiraja sementara memuncaki Grup D Piala Menpora 2021 dengan tiga poin.
Pertandingan berjalan tak seimbang di babak pertama. Permainan awalnya dibuka oleh serangan cepat dari Persiraja yang cukup membahayakan gawang Persita, namun masih bisa diantisipasi oleh kiper Annas Fitranto. Berbalik di menit ke-6, Persita mendapatkan peluang manis dari kaki seorang Chandra Waskito yang melancarkan shot on goal mengarah langsung ke gawang Persiraja, namun masih bisa ditepis oleh kiper.
Memasuki pertengahan babak pertama, penguasaan bola menjadi milik Persita. Peluang demi peluang pun tercipta. Kito, panggilan akrab Chandra Waskito mungkin menjadi pemain dengan peluang mencetak gol terbanyak di pertandingan ini. Tapi belum juga ada yang bisa dikonversi menjadi gol hingga sesi cooling break bergulir.
Petaka Persita bermula dari gol sundulan tak lama setelah cooling break berakhir tepatnya di menit ke-33. Gol ini pun mulai mengubah skema permainan secara keseluruhan dari kedua belah pihak. Belum usai syok dari gol pertama yang begitu tiba-tiba, Persita kembali harus kebobolan untuk kali kedua di menit ke-36, lagi-lagi dari sundulan lawan. Beberapa peluang masih bisa diciptakan Persita, salah satunya dari Irsyad Maulana di menit ke-43. Namun keberuntungan belum juga muncul. Malah berbalik Persiraja yang kembali menambah keunggulan. Babak pertama pun berakhir dengan skor 3-1.
Memasuki babak kedua, sejumlah pergantian pemain dilakukan. Sirvi Arvani, Aldi Al Achya, Rifki Dwi Septiawan, Altariq E.A, Ballah masuk untuk menambah daya serang Persita.
Peluang pun kembali diciptakan Kito, tapi belum bisa membuahkan gol. Barulah di menit ke-54, Kito sukses mencetak gol setelah menerima umpan jauh dari Ade Jantra Lukmana.
Meski masih tertinggal, di pertandingan ini dua pemain muda, Altariq E. A. Ballah dan Rifki Dwi Septiawan layak mendapatkan catatan khusus yang positif. Meski masuk sebagai pemain pengganti, penampilan keduanya mampu mengubah ritme dan gaya permainan Persita sehingga mampu pula menciptakan peluang yang baik hingga menit-menit akhir. Sayang, gol tak kunjung tiba. Dan hingga peluit akhir dibunyikan, skor bertahan 3-1 untuk keunggulan Persiraja.
Menanggapi hasil pertandingan perdana yang tak cukup memuaskan, Pelatih Kepala Persita, Widodo C. Putro menyebut bahwa hasil pertandingan hari ini akan dijadikan evaluasi menyeluruh untuk menghadapi dua laga berikutnya. Ada sejumlah persoalan yang harus segera diselesaikan. Yakni, kegagalan pemain mengkonversi peluang menjadi gol.
“Ini adalah bahan nanti terus evaluasi kami dan kami juga ada beberapa pemain muda yang notabene tadi juga kita mainkan dan prospek iuga untuk ke depan. Semua ini nantinya tentu harus evaluasi semua. Kesiapan tim, kesiapan individu tentunya dalam taktikal ya, bagaimana mereka memainkan compact defend, terus defending corner tadi ada kecolongan ya, tidak ikut begitu ada pemain yang heading. Nah ini nanti jadi evaluasi kami untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Widodo usai pertandingan di Maguwoharjo.
Lanjut Widodo lagi, untuk menghadapi dua pertandingan selanjutnya, ia sudah memastikan akan dilakukan rotasi pemain. “Tentu nanti evaluasi dari kesalahan-kesalahan kita dan tentu ada rotasi ya. Itu sudah saya kemukakan dari awal sejak berangkat. Bahwa nanti tetap ada rotasi karena ini pra musim. Juga kita perlu melihat kesiapan individu pemain di dalam melaksanakan pertandingan ini. Jadi saya harapkan pemain tetap semangat, tetap fokus, fighting spirit-nya tetap ada walaupun pertandingan pertama kita kalah,”tambahnya lagi.
Meski bermain tanpa target di Piala Menpora ini, Persita bukan berarti tanpa tujuan. Meningkatkan performa pemain muda untuk disiapkan menuju kompetisi menjadi hal utama yang diincar Widodo. “Ya kalau saya dari awal kan sudah ditargetkan oleh manajemen bahwa di pra musim ini tidak ada target apa-apa. Untuk memaksimalkan juga pemain usia 20. Saya berusaha memaksimalkan juga dari usia 20. Karena inilah memang yang kita settingdari awal. Tapi saya juga berharap dari pemain-pemain ini fighting spirit-nya tetap dijaga supaya kita tetap bisa berbicara di pra musim ini.”
Soal kebobolan tiga gol, Widodo memang sedikit mencermati soal taktikal anak asuhnya, terutama untuk menghadapi dua laga ke depan. “Saya kira tadi memang bukan satu sisi
golnya yang heading tapi sumbernya yang harus kita perbaiki. Kenapa mereka bisa crossing, terus baru kita tarik ke tengah, kenapa ini tidak ada yang ikut. Jadi siapa pun yang ada di situ, inilah evaluasi kami nantinya. Dalam defending bertahan, itu sudah harus man to man marking, tidak ada lagi zona,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan pemain yang juga perdana menjabat sebagai Kapten Persita, Syaeful Anwar mengaku kelemahan di lini belakang yang harus jadi evaluasi di untuk kebangkitan di pertandingan berikutnya. “Jalannya pertandingan kita sangat menguasai ya. Beberapa peluang kita bikin tapi minimnya gol dan kita (lini) belakang mungkin harus diperbaiki lagi. Sedikit kurang fokus karena habis waterbreak langsung tiga gol. Mungkin itu buat pelajaran bagi kami pemain dan nanti kami lebih baik lagi di pertandingan ke depan,”ujar pemain bernomor punggung 24 ini.
Setelah ini, Persita akan segera bersiap menghadapi Persib Bandung di laga kedua Babak Penyisihan Grup D Piala Menpora 2021 pada Senin, 29 Maret mendatang. (gatot)
Diskusi tentang ini post