SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Sebanyak 15 pelaku prostitusi yang terjaring Satpol PP Kota Tangerang di wilayah Ciledug beberapa waktu lalu mendapat pembinaan. Mereka dibina oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Sosial Kota Tangerang.
Kepala seksi Rahabilitasi eks Penyakit Sosial dan Tuna Sosial Dinsos Kota Tangerang, Jajat mengatakan mereka terdiri dari 10 wanita dan 5 pria. Berbagai upaya pembinaan dilakukan seperti diberikan siraman rohani. “Kebetulan semuanya muslim jadi kami berikan siraman rohani. Kebetulan disini ada yang faham di rohani Islam,” ujarnya kepada Satelit News, Kamis, (25/3).
Saat dikunjungi mereka nampak fokus dengan materi rohani yang diberikan. Seperti berdzikir dan salat lima waktu dibiasakan selama mereka ditempatkan di rumah singgah sosial. “Semua kita jamin. Mulai dari makan dan minum. Harapan kita kan mereka tidak kembali lagi ke dunia hitam ini,” kata Jajat.
Jajat mengatakan mereka mulai menempati rumah sosial ini sejak Selasa, (23/3) lalu. Mulanya mereka memang ketakutan. Namun seiirng berjalannya waktu mereka mulai terbiasa dengan keadaan yang dihadapi ini.
“Kita menangani mereka tidak bisa keras. Kasihan karena dengan dirazia psikis mereka sudah terguncang. Makannya disini lebih banyak bercanda jadi tidak tegang dan mereka kita buat senyaman mungkin,” kata dia.
Hal senada diungkapkan oleh pelaksana penyuluhan di Bidang Rehabilitasi Sosial Pada Seksi Rehabilitasi eks Penyakit Sosial dan Tuna Sosial Dinsos Kota Tangerang, Caryo Wijaya. Menurut dia pendekatan yang dilakukan untuk menyadarkan para pelaku Prostitusi memang tak mudah. “Kita tangani mereka layaknya teman. Jadi tidak kaku. Sehingga mereka betah,” katanya.
Selama berapa di Rumah Singgah kata Caryo para pelaku Prostitusi ini tidak ada yang ditutup-tutupi. Mereka bersedia terbuka dengan persoalannya. “Kita kan tanya-tanya ke mereka jadi kalo kita tanya diminta jujur untuk menemukan solusinya. Insyallah kita bisa membantu,” katanya.
Dia mencontohkan pada mantan PSK yang pernah tanganinya namun kini berada di pesantren. “Jadi dia itu orang Bandung kita Komunikasi kan ke Dinsos Bandung. Alhamdulilah sekarang di pesantren. Dan masih sering komunikasi dengan kita,” imbuhnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post